CIANJUR,cianjurekspres – Keracunan massal di Kampung Lemburtengah RT 03/RT 04 Desa Salamnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur pada Minggu (20/1) lalu ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal pada Selasa (23/1/2024).
“Setiap keracunan massal itu masuk dalam kategori KLB. Karena KLB itu kejadian yang tidak ada menjadi ada, apalagi itu (korbannya) banyak,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (23/1/2024).
Baca Juga:Ampuh Cianjur: Dana BTT Darurat Sampah Rawan DiselewengkanBerbagai Elemen Masyarakat Siap Menangkan PSI pada Pemilu 2024
Namun, status KLB tersebut hanya berlaku di lingkungan kampung yang terdampak, bukan KLB tingkat kabupaten. Selain itu pihaknya pun sudah memastikan jika penyebab keracunan massal yang terjadi disebabkan oleh makanan.
“Penyebabnya sudah jelas dan bisa dipatikan akibat makanan,” ujarnya.
Dinkes Kabupaten Cianjur sendiri sudah mengambil sampel makanan dari nasi kotak yang diduga menjadi penyebab keracunan massa tersebut dan mengirimnya ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat di Bandung.
“Kita sudah ambil sampel semua jenis makanan yang ada di nasi kotak dan mengirimnya ke Bandung karena tidak bisa diidentifikasi di sini (Labkesda Cianjur),” ungkapnya.
Selain itu, butuh waktu sepekan untuk mengetahi hasil dari identifikasi makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut.
Sementara untuk kondisi para pasien, lanjut Yusman, sudah pulang ke kediamannya karena kondisinya telah membaik. “KIta bersyukur tidak menimbulka korban jiwa dan para korban yang dirawat sudah pulang,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, kurang lebih 60 warga Kampung Lemburtengah RT 03/RT 04 Desa Salamnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, alami mual, muntah, dan diare pada Minggu (21/1/2024) malam. Diduga para korban keracunan setelah mengkonsumsi nasi kotak acara tasyakuran pada hari sebelumnya.
Puluhan warga tersebut sebagian menjalani perawatan medis di Puskesmas Cibaregbeg Kecamatan Cibeber. Salah seorang dokter di puskesman, Sri Daniasari mengatakan jika para korban mulai berdatangan dan mengeluhkan mual, muntah, dan diare.
Baca Juga:Kecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Bogor, Libatkan Sejumlah Kendaraan BermotorKiai Kampung se-Kabupaten Sumedang Siap Menangkan Prabowo – Gibran Satu Putaran
Karena warga yang alami gelaja serupa terus berdatangan, akhirnya pihak puskesmas menampung para pasien keracunan di GOR Desa Salamnunggal.
“Warga yang alami mual, pusing, dan diare kurang lebih ada 60 orang. Satu diantaranya dirujuk ke RS Dokter Hafid, 12 orang jalani observasi dan sisanya masih dalam proses perawatan media di sini,” ujar Sri, Senin (22/1/2024).