CIANJUR,cianjurekspres – Kurang lebih 60 warga Kampung Lemburtengah RT 03/RT 04 Desa Salamnunggal, Kecamatan Cibeber alami mual, muntah, dan diare pada Minggu (21/1/2023) malam. Diduga para korban keracunan setelah mengkonsumsi nasi kotak acara tasyakuran pada hari sebelumnya.
Puluhan warga tersebut sebagian menjalani perawatan medis di Puskesmas Cibaregbeg Kecamatan Cibeber. Salah seorang dokter di puskesmas, Sri Daniasari, mengatakan, jika para korban mulai berdatangan dan mengeluhkan mual, muntah, dan diare.
Karena warga yang alami gelaja serupa terus berdatangan, akhirnya pihak puskesmas menampung para pasien keracunan di GOR Desa Salamnunggal.
Baca Juga:Kakanwil Kemenkumham Jabar Laksanakan Bakti Sosial Pengentasan Stunting“Cianjur Project” untuk Pengendalian Inflasi dan Penguatan Pertumbuhan Melalui Ekosistem Pangsi serta Perluasan Digitalisasi
“Warga yang alami mual, pusing, dan diare kurang lebih ada 60 orang. Satu diantaranya dirujuk ke RS Dokter Hafid, 12 orang jalani observasi dan sisanya masih dalam proses perawatan medis di sini,” ujar Sri, Senin (22/1/2024).
Salah seorang korban keracunan Aam Amelia (53) mengatakan jika pada Sabtu (20/1) lalu dia dan korban lainnya menghadiri acara tasyakuran di salah satu rumah warga. Namun pada esok paginya, dia merasakan gejala keracunan.
“Minggu paginya saya muntah-muntah dan pusing. Sempat ke RS untuk diobati dan pulang karena merasa sudah membaik. Tapi setibanya di rumah, saya kembali muntah dan bahkan diare,” kata Aam Amelia.
Kepala Desa Salamnunggal, Asep Sopandi, membenarkan ada 60 warganya yang alami gejala keracunan. “Dari Minggu pagi ada melaporkan warga alami gejala keracunan. Pada malam harinya sudah ada 60 warga yang alami hal serupa,” ujar Asep.
Namun saat ini sebagian warga tersebut sudah pulang karena sudah membaik. Sementara satu warga yang dirujuk masih mendapatkan perawatan di RSDH.
“Tadi sore (Senin) para pasien yang dirawat di GOR sudah pulang semua. Sedangkan yang dirujuk ke RS masih mendapatkan perawatan karena ada riwayat penyakit lainnya,” kata dia.
Selain itu, Asep menyebutkan jika Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur telah mengambil sampel nasi kotak yang diduga menjadi penyebab keracunan masal.(zan)