“Dan untuk yang rusak ringan ada 139 fasilitas yakni 29 TK, 75 SD, dan 35 SMP,” ujarnya saat ditemui di Pendopo Kabupaten Cianjur.
Menurutnya, progres perbaikan fasilitas sekolah yang rusak berat tersebut sudah rampung 100 persen. “Di tahun 2023 ini untuk semua sekolah yang rusak berat sudah rampung semua. Tinggal yang rusak sedang dan rusak ringan. Mudah-mudahan di 2024 bisa diajukan lagi ke Kementerian PUPR, disamping pemanfaatan DAU atau pun DAK,” ujarnya.
Hanya saja, ada dua SD yang belum diperbaiki sama sekali karena masuk dalam zona merah, seperti SDN Cugenang di Kampung Cugenang, Desa Cijedil Kecamatan Cugenang yang masuk dalam zona merah longsor.
Baca Juga:Bupati Cianjur Sebut Mitigasi Bencana akan Jadi Pembelajaran Khusus di SekolahSetahun Gempa Cianjur, Siswa dari Belasan Sekolah Ikuti Lomba Video Dokumenter
“Menurut Kementerian PUPR, dua SD itu masuk dalam zona merah sehingga harus direlokasi. Saat ini sudah ada seseorang yang menyiapkan lahannya untuk lokasi relokasi SD. Saat ini kami sedang mengurus dokumen-dokumen yang diperlukan untuk proses pembangunan SD tersebut,” ujarnya. (zan/sri)