Pertumbuhan UMKM Kreatif Masih Terkendala Promosi

umkm
ilustrasi: Dokumentasi Lusi Ayudaningsih
0 Komentar

CIANJUR, cianjurekspres – Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Industri (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur menyebut jumlah UMKM di Kota Santri meningkat drastis. Namun pertumbuhan UMKM, terutama ekonomi kreatif masih terkendala promosi sehingga tidak banyak yang masuk ke pasar dunia.

Kepala Diskoperdagin Kabupaten Cianjur Komarudin, mengatakan berdasarkan data 2023 ada sekitar 19 ribu UMKM, dengan penambahan ratusan UMKM baru setiap bulannya. Pada September tercatat ada 19.021 UMKM, sedangkan pada Oktober naik menjadi 19.368 UMKM.

“Dari 19 ribu UMKM itu, sebanyak 10.447 UMKM sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) , 6.177 belum memiliki Legalitas Usaha dan sebanyak 2.744 yang belum memiliki SKU,” ujar dia saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (11/11/2023).

Baca Juga:KPU Cianjur Umumkan DCT Pemilu 2024, Cek Daftarnya DisiniFasilitas Umum Desa Masih dalam Perbaikan, Pelayanan Dilakukan di Tenda serta Rumah Warga

Komarudin menyebut dari banyaknya UMKM, ekonomi kreatif menjadi bagian yang mengalami kemajuan yang baik dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.

“Menurut saya Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Cianjur sudah lebih baik karena sudah banyak produksi kita yang dijual di luar Cianjur bahkan sampai ke luar negeri. Seperti lampu gentur yang sampai ke Turki dan Arab Saudi. Menyusul dengan produk piring keramik guci dan radio vintage yang dipakai hadiah Mandalika dari Cipanas,” kata dia.

Namun, Kormarudin mengakui potensi besar di ekonomi kreatif tersebut mengalami kendala. Salah satunya terkait pemasaran dan promosi. Menurutnya hanya sedikit produk UMKM Cianjur yang pemasarannya hingga ke luar negeri, bahkan yang masuk ke pasar nasional pun masih belum banyak.

“Kendala para pelaku UMKM di lapangan saat ini adalah pemasaran, maka solusi saya ke depan karena memang UMKM atau Ekraf di Cianjur sudah bagus. Kuncinya adalah di kunjungan wisata. Saat kunjungan wisatanya meningkat dipastikan UMKM dan pariwisata naik, e-commerce (pasar online) itu hanya perantara,” ucap dia.

Dia menuturkan untuk meningkatkan promosi, Diskoperdagin akan berkerjasama dengan beberapa daerah di Jawa Barat dan Kabupaten Bululeng, Bali. Khusus dengan Kabupaten Buleleng, Pemkab akan menerima bahan baku untuk diolah pelaku UMKM, dan produknya akan dipasarkan banyak di toko cendera mata di Buleleng.

“Produksi ekonomi kreatif masuk ke sana, jadi dari Kabupaten Buleleng mengirim bahan-bahan baku yang dibutuhkan, kemudian produknya dijual di sana dengan pasar ke turis mancanegara atau dijual ke pasar dunia. Ke depannya juga kita akan bekerja sama dengan kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat,” ucap dia.

0 Komentar