CIANJUREKSPRES – Virus cacar monyet atau Monkey Pox (MPOX) mulai merebak dan terdeteksi di Indonesia. Dari data Kementerian Kesehatan RI dari 13 Oktober hingga 7 November terdapat 50 orang terpapar MPOX, 38 orang masih dinyatakan positif dan 12 orang dinyatakan sembuh.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tirmizi mengungkapkan, jumlah tersebut masih terbatas di tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
“Di Jawa Barat sendiri untuk pasien yang positif MPOX terbanyak itu di Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Cirebon, dan Depok. Kalau kasus suspect yang ditemukan di Kabupaten Bandung Barat kemarin itu mungkin negatif, dan yang jelas ada 109 orang suspect yang dinyatakan negatif,” ujar Nadia saat dihubungi Cianjur Ekspres, Rabu (8/11).
Baca Juga:PLTS Terapung Cirata 192 MWp Terbesar di Asia Tenggara di Resmikan Presiden JokowiKompensasi Penggantian Lahan untuk Penggunaan Kawasan Hutan Proyek PLTA Cisokan Diteruskan
Penyebaran MPOX yang terjadi di 2023, berbeda dengan penemuan virus serupa pada di 1958. Pada masa itu, penyebaran MPOX terjadi pada populasi umum sementara saat ini kasus MPOX menyerang populasi khusus yakni pada orang-orang yang bergonta-ganti pasangan dan umumnya pada orang-orang dengan orientasi seksual menyimpang atau laki-laki seks laki-laki (LSL) atau kaum gay.
Selain itu, Kemenkes RI juga menemukan fakta jika dari 38 pasien yang masih dinyatakan positif virus MPOX, mayoritas memiliki status positif HIV/Aids.
“Kalau kita lihat yang positif HIV/Aids itu ada 28 orang dari 38 pasien. Hingga saat ini, ke 12 pasien yang dinyatakan sembuh merupakan pasien berjenis kelamin laki-laki. Begitu juga dengan 38 pasien yang masih positif,” ungkap Nadia.
Meskipun tidak ada kasus MPOX yang berujung kematian di dunia. Namun para pasien yang terjangkit harus melakukan isolasi baik di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri untuk menghindari penularan. Pasalnya, media penularan virus MPOX adalah lewat sentuhan langsung. Sangat kecil kemungkinan untuk penularan melalui udara atau airbone.
“Virus ini bisa sembuh sendiri, makanya pengobatan yang dilakukan pada para pasien MPOX sifatnya hanya suportif. Jadi gejala demam tinggi, nyeri, dan gatal akibat cacar pada kulit itu yang kita jaga, jangan sampai pasien menggaruk lenting cacar hingga pecah. Karena nanah yang keluar dari lenting itu materi yang sangat infeksius. Bisa menularkan ke orang lain,” kata dia.