Duh! Harga Bensin Naik, Warga Campur Pertamax dengan Pertalite

Harga bensin naik, warga campur pertalite dan pertamax
Harga bensin naik, warga campur pertalite dan pertamax
0 Komentar

CIANJUREKSPRES- Masyarakat dibuat resah dengan harga bensin naik per 1 Oktober 2023 di beberapa wilayah di Indonesia. Akibatnya banyak pemilik kendaraan mencari alternatif dengan mencampur pertamax dan pertalite.

Sejumlah alasan mendorong pemilik kendaraan untuk mencampur bahan bakar beroktan tinggi dengan bahan bakar beroktan rendah, seperti Pertamax dan Pertalite.

Salah satu alasannya karena ingin hemat BBM serta adapula yang ingin mendapat bahan bakar lebih baik, sehingga performa lebih terjaga.

Baca Juga:Pendaftar CPNS Sedikit! Ada Kementerian ESDM Hingga BRINSelamat Tinggal! TikTok Shop Resmi Tutup, Tidak Ada Lagi Live?

Walaupun demikian, menjaga performa mesin kendaraan tetap optimal memerlukan ketelitian dalam pemakaian bahan bakar, dan mencampur bahan bakar dengan oktan atau RON yang berbeda sebenarnya tidak disarankan.

Sebab hal tersebut dapat mengakibatkan konsumsi bahan bakar yang lebih boros dan menurunkan kualitas bahan bakar secara signifikan.

Lantas apa saja efek samping mencampur Pertalite dan Pertamax?

Mencampur Pertamax (yang memiliki oktan yang lebih tinggi) dengan Pertalite (yang memiliki oktan yang lebih rendah) dapat memiliki beberapa efek samping yang potensial pada kendaraan Anda dan sistem bahan bakar. Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari mencampur keduanya adalah:

  1. Penurunan Kinerja Mesin: Mencampur bahan bakar dengan oktan yang berbeda dapat mengakibatkan penurunan kinerja mesin. Mesin mungkin mengalami detenknasi (ketukan mesin), yang dapat merusak komponen mesin.
  2. Penurunan Efisiensi: Konsumsi bahan bakar kendaraan Anda dapat meningkat ketika Anda mencampur bahan bakar dengan oktan yang berbeda. Ini berarti Anda mungkin harus mengisi bahan bakar lebih sering, sehingga mengurangi efisiensi bahan bakar.
  3. Emisi yang Lebih Tinggi: Campuran bahan bakar dengan oktan yang berbeda dapat menghasilkan emisi yang lebih tinggi. Ini dapat merusak sistem emisi kendaraan dan berdampak pada lingkungan.
  4. Kerusakan pada Komponen Mesin: Detenknasi yang disebabkan oleh campuran bahan bakar yang tidak sesuai dapat merusak komponen mesin seperti piston, katup, atau busi.
  5. Peningkatan Pemrosesan Bahan Bakar: Mencampur bahan bakar dengan oktan yang berbeda dapat memaksa sistem bahan bakar untuk bekerja lebih keras, yang dapat mengakibatkan pemrosesan bahan bakar yang lebih rumit.
0 Komentar