CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Pengerjaan pembangunan rumah relokasi tahap ketiga yang berada di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur masih belum dilakukan.
Hal itu disebabkan oleh adanya kalangan masyarakat yang meminta kejelasan terkait pembangunan disana, yang dinilai akan menyebabkan banjir.
Juru Bicara Penanganan Bencana Gempa Cianjur, Budhi Rahayu Toyib, mengatakan, dirinya pernah statmen bahwa awal September pembangunan rumah relokasi tahap ketiga untuk korban gempa bumi Cianjur akan dibangun. Namun, di lapangan ada kendala.
Baca Juga:Rusak Parah, Jalan Kabupaten Sepanjang 9 Kilometer di Takokak CianjurFilm ‘Teori Cakrawala’ Siap Tayang di Bioskop, Catat Tanggalnya!
“Saya sempat bilang bahwa awal September mulai pembangunan, ternyata di lapangan waktu itu ada beberapa kalangan masyarakat yang menginginkan dulu kejelasan terkait pembangunan itu,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, melalui sambungan telepon seluler, Selasa (12/9).
Bahkan, lanjut dia, masyarakat sempat menolak karena adanya kekhawatiran terkait dengan dibangunnya huntap untuk relokasi akan menimbulkan banjir ke lokasi mereka yang ada di bawah.
“Nah kami sudah mencoba sosialisasi yang dilakukan oleh Disperkim dan pihak kecamatan dan forkopimcam melakukan sosialisasi ke masyarakat. Baik itu secara teknis penanggulangan banjir dan juga pertanggungjawaban Pemkab Cianjur terhadap penanganan pembangunan untuk mencegah banjir tersebut dampak dari pembangunan relokasi,” jelasnya.
Budhi menjelaskan, pada Sabtu kemarin, Perkim, Camat, dan Forkopimcam melakukan komunikasi dengan warga sekitar melakukan pertemuan. Hasilnya kesepakatan, masyarakat setuju untuk dilakukan dimulainya pembangunan relokasi di Batulawang tersebut.
“Terus waktu itu kontraktor belum mau memulai pembangunan sebelum clear and clean di lapangan. Rencana kemarin mulai masuk alat berat itu hari ini waktu dalam pertemuan itu,” ungkap dia.
Dia menambahkan, mulai pembangunan fisik tergantung dari kontraktor. Namun alat-alat berat yang akan melakukan pembangunan rencana hari ini (kemarin, red) masuk ke lokasi.
“Insya Allah secepatnya dibangun. Karena masyarakat yang terkena dampak zona merah itu sedang menunggu untuk pindah. Rata-rata mereka saat ini masih berada di tenda-tenda darurat,” pungkasnya.(dik)