CIANJUREKSPRES- Peristiwa polisi tembak polisi yang terjadi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor menggemparkan publik.
Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas akibat diduga ditembak oleh rekan sesama personel kepolisian. Pada Minggu, (27/7/2023).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan, Bripda IDF tewas akibat perbuatan ataupun kelalaian dua orang tersangka yang saat ini sedang dilakukan penyidikan.
Baca Juga:Indah Banget! Intip 10 Tempat Wisata Terkenal Malaysia yang Paling HitsGlowing dengan Paket Skincare Murah BPOM, Ini Rekomendasinya!
“Telah terjadi peristiwa tindak pidana karena kelalaian mengakibatkan matinya orang, yaitu atas nama Bripda IDF,” ujar Brigjen Ramadhan.
Adapun dua tersangka kini telah diamankan pihak kepolisian, “Dua tersangka yaitu Bripda IMS dan Bripka IG telah diamankan untuk penyelidikan dan penyidikan atas tewasnya Bripda IDF,” sambungnya.
Ia menuturkan saat ini tim Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor masih terus mengusut dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut.
Lebih lanjut, Brigjen Ramadhan memastikan pihak Polri tidak akan memberikan toleransi kepada oknum anggota yang melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku.
Kabar mengenai peristiwa polisi tembak polisi berembus usai pengacara kondang, Hotman Paris mengunggahnya melalui Instagram. Hotman memposting video yang mengatakan bahwa seorang pria yang sudah berada di dalam peti mati.
Dalam keterangan unggahannya, Hotman Paris mengaku siap memberikan bantuan kepada keluarga korban.
“Oknum Polisi di tembak seniornya? Di kabupaten Melawi! Apa benar dari Densus 88 jkt?? Viral berita ini di masyarakat adat dayak kalimantan barat! Tim Hotman 911 siap bantu kel korban mencari keadilan! TimHotman 911 ada daerah dayak! Tim hotman 911 daerah dayak sedang di rumah duka, tapi TKP di Cikeas Bogor,” tulis Hotman Paris.
Baca Juga:Penyebab Cenora Mati, Alshad Ahmad: Tonton di YouTube!Mengenal Harimau Benggala, Satwa Langka yang Dipelihara Alshad Ahmad
Sementara itu, dalam unggahan akun Instagram @kamidayakkalbar, memperlihatkan jenazah Bripda Ignatius yang diduga memiliki luka bekas tembakan di belakang telinga. Narasi video itu menjelaskan terduga pelaku yang menembak merupakan senior Bripda Ignatius yang bertugas di Densus 88 Antiteror di Jakarta.