Tradisi Orang Sunda Merayakan Tahun Baru Islam yang Meriah

Tradisi Islam Ketika 1 Muharram
Doc : Tradisi Islam Ketika 1 Muharram
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Sejak tadi malam (18/7/23), umat Muslim di Indonesia menyambut tanggal 1 Muharram 1445 H.

Muharram merupakan bulan bulan pertama di awal tahun dalam kalender Hijriyah.

Banyak daerah di Indonesia memeriahkan datangnya tahun baru islam atau bertepatan tanggal 1 Muharram dengan berbagai tradisi daerah atau adat daerah setempat.

Baca Juga:Inilah Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam di IndonesiaHonda Luncurkan Motor Adventure CB 150 X yang Gagah dan Canggih!

Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak tradisi dalam menyambut tahun baru islam adalah Jawa Barat.

BACA JUGA : Inilah Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam di Indonesia

Berikut tradisi orang sunda merayakan tahun baru islam

1. Pawai Obor

Salah satu tradisi yang sering dilakukan dalam menyambut 1 Muharram, biasanya melakukannya oleh para santri dengan berkeliling kampung dengan membawa obor.

Tak jarang masyarakat sekitar ikut memeriahkan pawai obor dengan ikut iring-iringan para santri.

Selama pawai obor berlangsung, lantunan shalawat mengiringi pawai obor, dan biasanya dilakukan selepas shalat Maghrib atau selepas shalat Isya.

Selain mengelilingi kampung, acara pawai obor dilakukan dengan berjalan keliling kota.

Salah satu contoh pawai obor yang dilakukan dengan meriah adalah di Cianjur, mengelilingi jalan utama Cianjur dengan pawai obor serta warga Cianjur mengiringi pawai tersebut.

Baca Juga:Unik! Inilah Beberapa Tradisi Tahun Baru Islam yang SeruJalur Terhenti Disebabkan Insiden Tabrakan KA Tronton Pasar Senen-Blitar

2. Bubur Suro

Meskipun membagikan bubur Suro umumnya lakukan pada 10 Muharram, beberapa daerah di Jabar seperti Tasikmalaya dan Garut membuat bubur Suro untuk menyambut 1 Muharram.

Bubur Suro di Garut selalu menyajikannya di Masjid. Selain itu, 1 Muharram menjadi ajang untuk mengenalkan bayi. Sementara di Tasikmalaya, bubur Suro menyajikannya dengan cara dalam satu wadah besar dan menyantapnya bersama-sama.

Uniknya, melakukan pembuatan bubur Suro di kedua daerah tersebut di setiap rumah warga.

Bubur yang sudah jadi kemudian membawanya ke Masjid untuk menyantapnya bersama hidangan lainnya.

Adapun warnanya, ada dua warna bubur Suro, yaitu bubur merah dan bubur putih.

Bubur merah rasanya lebih manis karena terbuat dengan tambahan gula merah. Sedangkan bubur putih rasanya lebih gurih.

3. Mabit di Masjid

Tradisi ketiga yang sering lakukan dalam menyambut 1 Muharram adalah mabit di masjid.

Umumnya, setiap masjid akan mengadakan doa akhir tahun, doa Istighasah, dan doa awal tahun.

0 Komentar