CIANJUR,CIANJUREKSPRES – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cianjur, masih belum optimal menjadi sumber utama bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) khususnya untuk percepatan pembangunan daerah.
Sehingga masih bergantung kepada dana transfer seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) serta sumber-sumber lain yang berasal dari pemerintah pusat dan provinsi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Cecep S. Alamsyah, mengatakan, idealnya kemandirian daerah salah satu indikatornya bagaimana bisa menghasilkan dana sendiri untuk pembangunan daerahnya.
Baca Juga:Jelang Pemilu 2024, Wabup Cianjur Kunjungi Kantor DPC PPPSulit Dapatkan Bio Solar, Pengendara Mengeluh, Ini Penjelasan Hiswana Migas Cianjur
“Sampai saat ini kan Cianjur dalam posisi masih menggali potensi dan PAD itu belum bisa kita andalkan untuk kebutuhan pembangunan yang di dalam Cianjur. Jadi proporsinya masih kecil, sekarang kita target, kita pernah mencapai Rp1 triliun (PAD,red), tahun berikutnya turun lagi ada situasi yang memang tidak memungkinkan. Nah, kita tahun ini kita akan upayakan mencapai ke angka Rp1 triliun,” katanya kepada Cianjur Ekspres di ruang kerjanya belum lama ini.
Terlebih menurut Cecep, kecenderungan pusat ke depan sudah mulai mengurangi dana-dana transfer.
“Konsekuensinya, kami di daerah di pacu untuk terus menggali potensi yang dimiliki dari berbagai sektor dan Cianjur saya kira potensinya banyak, di sektor pariwisata, industri pertanian, pajak daerah. Banyak yang harus kita eksplore dan kita tertibkan dalam pemungutan retribusinya dan pajaknya. Masih terus kita pacu,” jelasnya.
Di sisi lain, ungkap Cecep, evaluasi terhadap organisasi perangkat daerah (OPD) khususnya penghasil PAD juga dilakukan.
“Jadi nanti kita kalau ada dinas yang tidak mencapai target kita review penyebabnya apa. Apakah memang di situ potensinya sudah jenuh, atau memang kinerjanya belum optimal,” katanya.
“Terhadap kinerja yang belum optimal kita telusur lagi, kira-kira ini penyebabnya apa. Apakah misalnya sarananya belum cukup atau misalnya tenaga belum cukup, atau mekanisme ataukan ada kebocoran. Kita lihat nanti apa yang menjadi penyebabnya,” tutur Cecep menambahkan termasuk melakukan penyegaran berupa rotasi dan mutasi jabatan.