CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Ratusan aset RSUD Sayang Cianjur berupa alat pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC) serta barang berharga lainnya hilang.
Raibnya aset tersebut diduga terjadi saat renovasi pembangunan ruangan kantor dan pasien yang rusak akibat gempa.
Sementara itu, saat ini AC dan barang lainnya yang terpasang di dalam ruangan pasien maupun kantor kepala ruangan hampir semuanya diganti dengan yang baru oleh pihak kontraktor.
Baca Juga:Survei IPO: Prabowo Subianto Posisi Teratas Ungguli Anies Baswedan dan Ganjar PranowoKorupsi Bansos Beras Diduga Mencapai Ratusan Miliar
“Ada AC yang dipasang ditiap ruangan pasien dan ruangan lainnya jumlahnya bisa mencapai ratusan unit bekasnya hilang. Ada juga selang tembaga murni buat jalur oksigen dipasang dari sentral kesetiap ruang juga hilang di potong-potong. Belum barang berharga lainnya,” ujar salah seorang karyawan RSUD Sayang Cianjur yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (9/7/2023).
Menurutnya AC dan barang berharga lainnya hilang diketahui saat kontraktor renovasi pembangunan gedung RSUD Sayang mengganti hampir seluruh barang yang ada didalam gedung tersebut namun bekasnya sekarang hilang tidak ada.
Sementara itu Kepala Bagian Umum RSUD Sayang Cianjur, Ade Rustam, menjelaskan pihaknya sudah membentuk tim inventarisasi aset. Ini juga untuk menindaklanjuti instruksi Bupati Cianjur Herman Suherman agar ada inventarisasi aset, terlebih pascagempa beberapa waktu lalu.
“Kami sudah membentuk tim inventarisasi untuk mendata aset yang ada. Ada sebagian yang kondisinya rusak. Ada yang disimpan di gudang di belakang. Kalau dibilang ada aset yang hilang, kita belum tahu karena (inventarisasi) masih berproses,” kata Ade saat dikonfirmasi diruang kerjanya.
Ditambahkan Ade, seandainya nanti setelah hasil pendataan diketahui ada aset RSUD Sayang Cianjur yang hilang, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) harus dilaporkan ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah maupun ke Inspektorat.
“Tapi kalau sekarang saya belum bisa menyimpulkan karena proses pendataan masih berjalan,” kata Ade.