“Dimana pelayanan harus bisa dilakukan, dilaksanakan di bangunan yang sedang dibangun, harapannya sudah tidak ada pelayanan di luar bangunan atau di tenda,” katanya.
Begitu pun, lanjut Irvan, dengan alat kesehatan agar segera di inventarisir serta dipenuhi dalam satu bulan sehingga tidak mengganggu pelayanan. Termasuk mengkaji lagi remunerasi terutama untuk tenaga honorer serta bupati ingin ada pelayanan kesehatan di luar gedung atau home visit yang langsung menyentuh masyarakat.
“Tentu ini tantangan, tapi bupati tentu sudah melihat semua potensi, kendala, hambatan dan peluang yang ada, sehingga beliau sudah menetapkan. Kami optimis bisa melaksanakan, tentu dengan kerja sama teman-teman direksi dan seluruh jajaran rumah sakit,” tandasnya.(hyt)