CIANJUR EKSPRES – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap pertama dengan kuota sebanyak 50 persen di tingkat SMA sudah dilakukan. Sementara tahap kedua sudah dibuka dari 26 Juni hingga 4 Juli, dan pengumuman akan dilakukan pada 10 Juli mendatang.
Kepala SMAN 1 Cianjur sekaligus Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA, Agam Suprianta mengatakan, untuk prosesPPDB di SMAN 1 Cianjur, ataupun di SMA di Kabupaten Cianjur tahap 1 sudah selesai dilakukan.
“Tahap satu itu penerimaan dari jalur prestasi akademik, ada afirmasi, ada prestasi olahraga, keagamaan, orangtua pindah tugas, kemudian anak guru itu di tahap yang pertama. Barangkali sebesar 50 persen sudah dilakukan di tahap satu, dan tidak hanya di SMAN 1 Cianjur saja,” kata dia kepada wartawan, Selasa (26/6/2023).
Baca Juga:Bagian Dari Proyek Sains, Mahasiswa Diajari Pembuatan KokedamaUsai Rayakan Kelulusan, Pelajar Jadi Korban Pembacokan
Kemudian, lanjut Agam, untuk tahap dua, dari jalur zonasi sudah dimulai. Jadi penerimaan tahap dua itu terhitung hari ini (kemarin,red) tanggal 26, 27, kemudian nanti nyambung tanggal 3, tanggal 4 karena terpotong cuti libur bersama sampai tanggal 4.
“Kemudian nanti pengumuman tanggal 10 Juli, itu proses PPDB yang dilakukan di semuanya. Kemudian untuk tahap satu sendiri kalau di SMAN 1 Cianjur jumlah pendaftar kemarin sebanyak 542 dengan kuota pertama tahap satu sebanyak 204. Secara tidak langsung kita sudah kelebihan kuota pendaftar itu 340,” kata Agam.
“Kita sekarang masih punya kuota sebanyak 50 persen juga atau sebanyak 204 yang nanti dari pendaftar dari jalur zonasi tahap dua,” tambahnya.
Agam mengungkapkan, untuk pendaftaran karena juknisnya dilakukan secara online, di SMAN 1 Cianjur dilakukan secara online.
“Tapi kita memfasilitasi orangtua yang memiliki misal keterbatasan alat atau kemampuan kalau datang ke sekolah kami fasilitasi. Tapi kalau kita membicarakan bagaimana kemarin ada yang difasilitasi oleh pihak sekolah, oleh panitia tapi tidak banyak,” katanya.
“Karena memang aturannya pendaftaran bisa dilakukan secara online, secara langsung oleh orangtua, atau melalui operator di SMP asal, juga bisa datang langsung difasilitasi pihak sekolah. Kita melakukan itu,” pungkasnya. (dik/sri)