Para warga binaan yang diajarkan oleh para mahasiswa Universitas SuryaKancana terliha sangat antusias pada saa dieri pembekalan pengembangan bakat lewat musikalisasi puisi.
Para warga binaan menerima materi pembelajaran mengenai musikalisasi puisi dan juga diasah daya berpikir kreatif dengan cara diberi perntah unuk membua musikalisasi puisi.
Para warga binaan pada awalnya masih belum menagerti perihal musikalisasi puisi bentuknya seperti apa, namun setelah di berikan pemahaman dan juga contoh dari musikalisasi puisi tersebu para warga binaan sangat tertarik dan juga ingin mengembangkan musikalisasi puisinya.
Setengah Warga Binaan Lapas Cianjur Dititip di Sukabumi dan Warungkiara
Baca Juga:Hanya Perlu Sekeping Koin Melati Rp500 Bisa Dapat Kawasaki ZX25rBegini Cara Jual Koin Melati Rp500 Agar Bisa Borong Iphone 13 Pro Max
Pada kegiatan bermusikalisasi puisi di Lapas kelas II B para warga binaan diajarkan untuk menafsirkan puisi.
Menafsirkan puisi mruakan salah satu tahap untuk membuat musikalisasi puisi agar paham pesan aa yang terkandung dalam sebuah puisi dan agar lebih mudah menentukan irama dan juga nada aka yang akan di pakai untuk pembuatan musikalisasi puisi
Musikalitas para warga binaan sangat beragam dikarenakan umur yang beragam juga. Ini mnjadikan tantangan bagi para mahasiswa untuk mengikuti kemauan dari para warga binaan agar lebih semangat menjalankan pembelajaran musikalisasi puisi.
Dalam keadaan terkurung dari dunia luar tidak mematahkan daya kreatif dan juga semangat yang dipunyai oleh para warga binaan. Mereka dapat menjalani kegiatan dengan sangat seru dan juga santai.
Karya musikalisasi yang warga binaan buat sangatlah keratif dan juga beragam, mereka mamu membuat karya musikalisasi puis dengan sangat cepat. Dan tak ada tekanan aapun dari para warga binaan kepada mahasiswa.
Fungsi diadakannya pembelajaran musikalisasi puisi di Lapas Kelas II B Cianjur agar para warga binaan dapat mendaatkan pengalaman bermusikalisasi Puisi, dan juga memberikan engenalan bahwa sastra itu tidak selalu pada hal yang mebosankan dan baku.
Pembelajaran ini juga data menjadi bekal pada saat warga binaan sudah selesai dengan masa tahanannya dapat membuka jalur kreaifnya.(Dit)