CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Pembangunan hunian tetap (huntap) tahap II sebanyak 151 unit bagi korban gempa Cianjur yang berlokasi di Desa Murnisari, Kecamatan Mande telah selesai. Namun belum diserahterimakan ke Pemerintah Kabupaten Cianjur karena masih terkendala beberapa hal.
“Pertama, listriknya belum selesai terpasang 100 persen. Kedua, terkait sarana air bersih karena berdasarkan informasi mereka sudah mencoba mengebor di tiga titik tapi belum berhasil mengeluarkan air,” ungkap Juru Bicara Tim Penanganan Bencana Gempa Cianjur, Budhi Rahayu Toyib kepada wartawan di Pendopo Cianjur, Minggu (4/6).
Budhi mengatakan, sebagaimana disampaikan dirinya beberapa waktu dulu diharapkan akhir Mei 2023 sudah bisa selesai huntap tahap kedua karena memang sebanyak 151 unit huntap tersebut nantinya akan dihuni korban gempa yang merupakan warga Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang.
Baca Juga:Gerindra-PKB Sudah Bertemu, NasDem-PKS-Demokrat Kapan?Hasil Rakernas Golkar: Ketua Umum Diberikan Mandat Tetapkan Capres-Cawapres dan Koalisi hingga Nomor Urut Bacaleg Berdasarkan PDLT
“Pihak masyarakatnya sudah menunggu karena mereka yang pindah itu tidak mendapat bantuan dana stimulan. Sehingga selama ini masih tinggal di tenda-tenda darurat. Jadi mereka ingin segera pindah,” katanya yang juga menjabat Asisten Daerah (Asda) II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Cianjur.
“Mudah-mudahan dua kendala ini kita mendorong di bulan Juni ini bisa bertahap,” sambung Budhi.
Diberitakan sebelumnya, proses Pembangunan 151 unit rumah relokasi tahap dua bagi penyintas gempa Cianjur telah rampung. Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) sebagai hunian tetap (huntap) relokasi tahap dua tersebut berada di Desa Murnisari, Kecamatan Mande. Diperkirakan, huntap tersebut akan diserahkan kepada penyintas gempa Cianjur pada akhir Mei 2023.
“Huntap relokasi tahap dua, untuk huniannya sudah beres. Sekarang kita sedang menyelesaikan PSU dan insfrastruktur pendukung seperti finishing Balai Warga, juga penyelesaian pembangunan masjid. Estimasi akhir Mei 2023 sudah bisa diserahkan pada warga yang direlokasi,” ujar Kepala Balai Pelaksana Penyedia Perumahan (P2P) Jawa II, Kiagoos Egie Ismail pada Cianjur Ekspres, Selasa (16/5 lalu.