CIANJUR,CIANJUREKSPRES- Begini isi pesan pelaku penembakan MUI Jakarta Pusat.
Pria berinisial M (60) yang merupakan pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Menteng, Jakarta Pusat, mengirim surat ke ketua MUI, Selasa 2 Mei 2023.
Dalam isi surat yang ditulis, pelaku mengaku sebagai wakil Nabi.
Hal itu diungkap oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Nia’m.
Niam mengatakan pelaku memohon kepada Ketua MUI atas nama Allah SWT untuk mempersatukan umat yang Ia sebut telah terpecah belah.
Baca Juga:Awas! Ada Modus Penipuan di Kotak Masuk Gmail, Ini Kata Pihak GoogleRekomendasi TV Android 32 Inch, Harga Cuma Rp1 Jutaan
Apabila ada penolakan terhadap keinginannya, pelaku mengancam berarti sama saja dengan menolak Nabi Muhammad SAW.
Berikut isi surat pelaku penembakan di Kantor MUI:
“Bapak Ketua MUI saya akan terus-terusan mengeluh dan memohon atas nama Allah) dan Rasul mewakili Nabi supaya Bapak mau saya ajak mempersatukan ummatnya biar keinginan tuhan terwujud dan Rasul/ Nabi Muhammad Saw merasa senang melihat ummatnya bersatu seandainya nabi bisa menampakkan wujudnya nabi yang mengeluh dan memohon kepada Bapak supaya bapak mau mempersatukan dua Kita semua bukan saya!
Jadi kalo bapak menolak saya berarti menolak Nabi yang ingin mempersatukan) ummatnya yaitu kita semua maka dari itu Bapak Ketua tolong jangan kecewakan Rasul, Bapak kan tahu Rasul sangat sayang kepada Ummatnya bapak ketua.
Mengenai pernyataan saya selaku wakil nabi saya sudah 4 kali diproses di Lampung, saya tidak dikata mengada-ada/merekayasa atau bohong, lebih jelasnya bapak cek lagi menurut hukum agama, Qur’an dan Hadist.
Bapak punya wewenang penuh untuk menyalahkan atau menolak, bapak ketua seandainya rasul datang kepada saya secara bertamu yaitu menampakkan wujudnya pasti saya tolak seju dak sanggup di 2003 saya sadar saya adalah orang yang diutus kalo saya bisa menemo Rasul pasti saya kembalikan dan seandainya tuhan mengutus wakil nabi bisa lebih dan satu saya tidak kerja nanti tuhan mengutus lagi.
Sedangkan saya diancam oleh firman tuhan yang katanya akan dipotong seorang lidah hamba bilamana menyembunyikan kemampuannya jadi saya tidak punya pilihan selain kerja saya yakin duniapun tidak ada pilihan kalo tidak menerima saya tidak akan terjadi bersatu leher saya bisa dipenggal kala pendapat saya salah.