CIANJUREKSPRES – Bank Indonesia (BI) sudah merencanakan untuk melakukan penghapusan angka nol pada rupiah. Kabar ini sudah lama booming namun sampai hari ini aturan Rancangan Undang-Undang(RUU) Redenominisasi Rupiah belum ada berita kelanjutannya.
Padahal RUU Redenominasi Rupiah sudah masuk dalam jangka menengah oleh pihak Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 77/PMK>01/2020 yang berisi tentang rencana strategis kementrian keuangan pada tahun 2020-2024.
Bahkan Sri Mulyani juga sudah menjelaskan bahwa ada dua alasan kenapa penyederhanaan nilai mata uang ini dilakukan.
Baca Juga:Spesifikasi Dan Harga Samsung A14 5G: Murah Dan Keren!Promo XXI Khusus Pengguna GoPay Wajib Coba!
1. Untuk menimbulkan rasa efesiensi percepatan waktu dalam melakukan transaksi, berkurangnya resiko human error dan pencantuman harga barang atau jasa karena jumlah digit rupiah.
2. Untuk menyederhanakan sistem dalam melakukan transaksi, akuntasi dan pelaporan APBN karena tidak berkurangnya jumlah digit dalam rupiah.
Bahkan pada tahun 2020, Pemerintah sudah menegaskan bersama otoritas terkait untuk fokus terlebih dahulu dalam menangani corona.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim sudah menyatakan redenominasi merupakan wilayah pemerintah. Dalam prihal ini BI hanya mengikuti saja.
“Kami BI siap untuk mengikuti keputusan oleh pemerintah dalam hal ini,” kata Marlison saat ditemui di Peluncuran SERAMBI 2023, seperti dikutip Senin (24/4/2023).
Marlinson mengaku belum mendengar mengenai pembicaraan lebih lanjut nya. Namun, BI akan selalu siap jika sudah diminta oleh pemerintah.
Akan kah berita ini benar? lalu bagaimana masyarakat menanggapi berita ini? akan kah akan mempermudah mereka ?.