CIANJUR EKSPRES- Belakangan ini di Indonesia sedang dihebohkan dengan penemuan subvarian Omicron XBB.1.16 atau Covid-19 Arcturus. Subvarian baru ini dilaporkan telah masuk di 22 negara, termasuk Indonesia.
Namun, sebagian besar kasusnya banyak ditemukan di India.
Bagaimana Gejala Covid-19 Arcturus?
Melansir The Independent, Arcturus mempunyai satu mutasi tambahan pada spike proteinnya. Dalam penelitian laboratorium, menunjukkan adanya peningkatan infeksivitas serta kemungkinan peningkatan potegenitas.
Akan tetapi laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), belum menemukan adanya perubahan yang dapat menyebabkan kenaikan keparahan penyakit, baik pada individu maupun populasi.
Baca Juga:Misteri Kode “Everybody Happy” dan “Nganter Musang King” dalam Kasus Korupsi Yana MulyanaBUBOS 2023, 1,4 Juta Rantang Makanan Dibagikan kepada Warga Tak Mampu
Subvarian Covid baru ini banyak ditemukan di India dan disebut sebagai penyebab peningkatkan kasus hariannya per April 2023.
Kementerian Kesehatan India melaporkan kasus Covid-19 aktif per 12 April 2023 sejumlah 40.215. Angka ini naik sebanyak 3.122 hanya dalam satu hari saja.
Gejala Sakit Kepala : ‘Demam Tinggi’
Berikut adalah beberapa gejala dari Covid-19 Arcturus:
-Batuk
-Demam tinggi
-Sakit tenggorakan
-Sakit kepala
-Pilek
-Nyeri badan
-Gejala gastrointestinal atau gangguan pencernaan
Lalu salah satu gejala yang nampak dan tidak ada di subvarian sebelumnya adalah mata merah dan gatal atau konjungtivitis.
Di Indonesia sendiri sudah terdapat dua kasus pada varian ini. Mengutip Antara, pasien pertama yakni TSH (56), telah mendapatkan vaksin sebanyak 3 dosis (Sinovac, Sinovac, serta AstraZeneca).
Dia didiagnosis positif Arcturus setelah pengambilan sampel pada 24 Maret 2023 lalu. Diketahui, TSH memang sempat melakukan perjalanan ke India pada Maret 2023.
Bahaya Virus Leptospirosis dan Ini Cara Mencegah nya!