Yaitu menggunakan bunga 7 rupa, tangan dan kaki Dela pun harus diikat dengan tali.
Tiga hari berlalu, Sri dan dua temannya sudah terbiasa dengan tugas baru yang amat berat.
Terlebih mereka tidak nyaman dengan bau yang keluar dari tubuh Dela.
Baca Juga:Daftar Tanggal Merah Bulan April 2023, Dapat Banyak Liburan Nih!Ssst!! Ini Cara Keluar Grup WhatsApp Tanpa Ketahuan Orang Lain
Malam itu mbah Tamin hendak pergi, ia berpesan agar mereka tidak membuka pintu dan tetap mengikat Dela saat keranda dibuka.
Malam itu, Erna yang merasa kesakitan meminta Sri untuk menggantikan dirinya memandikan Erna.
Mulanya Sri merasa keberatan tapi ia akhirnya mengiyakan.
Seperti biasa Sri mengambil air dari sumur, hanya saja suasan malam itu sedikit berbeda.
Sri merasa ada sesuatu yang mengintainya, hingga ia bergegas kembali masuk rumah dan mengunci pintu dan jendela.
Seperti biasa ia memandikan Dela, namun saat tiba-tiba mata Dela terbelalak, ia terbangun dan mencekik Sri dengan kuat.
Rupanya Sri lupa mengikat tangan dan kaki Dela.
“sopo koen ndok?” (siapa kamu nak?) tanya Dela, suaranya berat, nyaris menyerupai suara seorang wanita tua.
“nang ndi iki ndok?” (dimana ini nak)
Sri masih mencoba melepaskan cengkraman kuat itu, namun Dela, terus menyeringai, air liurnya menetes, matanya putih, ia tersenyum.
“jawab nek di takoni ndok” (jawab kalau di tanya!!)
“sinten njenengan” (siapa anda) tanya Sri terbata-bata, nafasnya mulai sesak,
Baca Juga:Ciri-ciri Artis Berinisial R yang Diduga Terlibat Kasus Pencucian Uang Rafael AlunProfil Pemain Induk Gajah, Marshanda, Dimas Anggara, Tika Pangabean, Mikha Tambayong
Dela tertawa semakin keras, membuat Sri menangis ketakutan, Erna masuk ke kamar karena keributan itu, ia bingung, melihat Dela terbangun.
Erna yang melihat kejadian itu kebingungan melihat Dela yang terbangun dan menyeringai.
Dela masih tertawa, Sri beringsut mundur, sementara Erna masih bingung dan shock, melihat wajah Dela yg semengerikan itu,
Dela terus melihat Sri dan Erna bergantian. “percuma, sewu dinone arek iki bakal entek” (percuma, seribu harinya- anak ini akan habis)
Dela tertawa terus menerus, sebelum Sri melompat dan mencengkram Dela, ia mengguyur Dela dengan air kembang itu, Dela berteriak kesakitan.
Sri lantas segera meminta Erna mengambil tali hitam, lalu Sri pun mengikat tepat di lehernya.