Sri yg mendengar pertanyaan itu, awalnya kaget, namun, dengan tergagap, Sri bisa menjawabnya, bila memang benar, ia lahir di hari kliwon, namun, ia tidak tahu, bila itu, hari jumat.
si pemilk jasa, mengangguk, seakan ia menemukan apa yg ia cari, bagi Sri, itu pertanyaan aneh.
“hayangati ya Sri” (hari lahir kamu istimewa ya Sri) kata si pemilik jasa, lalu kemudian, ia membawa Sri keruangan lain yg lebih besar, lebih megah, ia di minta untuk menunggu, sayangnya, sudah ada 2 orang yg sudah duduk disana lebih dahulu. tampaknya, Sri sudah lolos.
Baca Juga:Daftar Tanggal Merah Bulan April 2023, Dapat Banyak Liburan Nih!Ssst!! Ini Cara Keluar Grup WhatsApp Tanpa Ketahuan Orang Lain
Usai menunggu lama, Sri akhirnya dipanggil dan bertemu dengan seorang wanita yang memakai pakaian adat kebaya lengkap dengan sanggul.
ia tersenyum, sangat tulus, membuat Sri merasa sungkan sekali, seakan berhadapan dengan orang berderajat tinggi sekali, Sri bahkan tidak berani melihat matannya, auranya, begitu membuat Sri merasa kecil sekali.
“ayu ne,” (cantik sekali) ucapnya, nada suarannya sangat halus.
Rupanya wanita tersebut pemilik rumah makan yang terkenal di Jawa Timur, ia diberi gelar Kembang Krasa.
Mbah Krasa juga mengajukan beberapa pertanyaa seperti tanggal lahir, weton, dan bahkan menyentuh tangan Sri.
Saat ditanya ingin gaji berapa, Sri menjawab ingin dibayar Rp700 ribu, namun Mbah Krasa justru akan memberi gaji Sri sebesar Rp5 juta perbulan.
Angka yang sangat besar untuk gaji ART saat itu.
Sri mulai curiga dan bertanya-tanya soal pekerjaan apa yang akan dia lakukan nanti.
Saat diberitahu perihal pekerjaan itu, ayah Sri mengatakan memiliki firasat yang buruk.
Tidak ada pilihan, Sri tetap mengambil pekerjaan itu.
Baca Juga:Ciri-ciri Artis Berinisial R yang Diduga Terlibat Kasus Pencucian Uang Rafael AlunProfil Pemain Induk Gajah, Marshanda, Dimas Anggara, Tika Pangabean, Mikha Tambayong
Esok harinya, Sri, Erna dan Dini sudah berada di rumah mbah Krasa.
Seperti biasa ketiganya dipanggil satu persatu, saat giliran Sri ia kembali tanya apakah sanggup bekerja disini, karena ada larangan-larangan yang tidak bisa dicabut saat sudah bekerja.
Namun Mbah Krasa meyakinkan jika ia menerima pekerjaan tersebut hidup Sri akan terjamin, jika Sri menolak ia tidak akan memaksa.
Usai sepakat bekerja dengan Mbah Krasa, Sri, Erna dan Dini dibawa ke sebuah rumah yang jauh berada di hutan.