Mengenal Trust Issue dan Faktor-Faktornya, Apakah Berbahaya?

Mengenal Trust Issue dan Faktor-Faktornya Apakah Berbahaya? ( Dictio Comunity)
Mengenal Trust Issue dan Faktor-Faktornya Apakah Berbahaya? ( Dictio Comunity)
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Mengenal Trust Issue dan Faktor-Faktornya, Apakah Berbahaya? yang sering perbincangkan oleh warganet di media sosial, misalnya setelah putus cinta atau sedang jatuh cinta hal ini serlalu di bicarakan oleh mereka.

Apakah kalian pernah mengalami terlalu percaya pada seseorang, namun pada akhirnya kalian dikhianati oleh orang tersebut, sehingga enggan kalian merasakan susah untuk percaya lagi. Mengenal Trust Issue dan Faktor-Faktornya, Apakah Berbahaya?

Mari kita ulas tentang ini, Trust issue adalah situasi kepada seseorang yang pernah mengalami kesulitan untuk percaya kepada orang lain, karena seseorang pernah di merasakan dikhianati oleh orang lain, seseorang ini mudah sekali untuk sering curiga, baik dari hubungan pertemanan, pasangan, keluarga dan sehingga orang asing pun.

Baca Juga:Olahraga Tradisional Asli Indonesia, Apakah Kalian Masih Ingat?Olahraga Peninggi Badan, Mudah Dilakukan!

Jika dari kondisi psikologis pada umumnya, tentang trust issue itu terbentuk dari pengalaman di dalam relasi sebelumnya, seperti kepribadian, pola asuhm dan pengaruh dari lingkungan sosial, sehingga orang dewasa, bisa saja faktor ini pada seseorang yang mengalami tentang pengkhianatan di dalam relasi sebelumnya.

Kita ulas faktor-faktor penyebab terjadinya trust issue :

1. Pengalaman dikhianati.

Apakah kalian pernah mengalami kecewa sangat berat terhadap seseorang, sehingga dirimu merasakan hancur, seperti dibohongi, dicurangi, ditolak, diselingkuhi bahkan sampai kalian merasakan sudah tak mau percaya terhadap siapapun, sehingga dirimu merasakan sangat hancur, nah ini bisa menjadi faktor jika kamu susah untuk percaya kembali.

2. Pola Asuh.

Ternyata soal ini bisa saja berpengaruh terhadap pola asuk orang tua juga, seperti ini biasanya memiliki parental conflict (Konflik antara orang tua) biasanya untuk para anaknya memiliki kepercayaan yang rendah, sehingga dirinya sulit untuk percaya pada seseorang.

3. Kepribadian.

Seseorang dengan kecenderungan kepribadian paranoid dan kepribadian penghindar (avoidant) lebih sulit untuk percaya pada orang lain. Seseorang dengan ketidaknyamanan di lingkungan sosial (avoidant personality disorder) cenderung sulit mengembangkan rasa percaya karena mereka khawatir akan penolakan, kehilangan, dan pengabaian dari orang lain.

0 Komentar