CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Pagar tembok rumah tersangka pembunuh berantai Solihin alias Dulloh sepanjang 20 meter ambruk gegara ditendangi remaja lokal karena kesal dengan perbuatan pelaku.
Hal itu disampaikan Dedi Setiadi (52) Ketua RW 02 Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur pada Kamis (2/3/2023).
Kata Dedi, remaja-remaja yang berdomisili di sekitaran rumah Solihin kesal dengan apa yang telah dilakukan pembunuh berantai tersebut. Aksi remaja menendang pagar pun tak dilakukan sekaligus.
Baca Juga:Aksi Pecah Kaca, Uang Dana Desa Raib Digondol MalingIni Penjelasan Pertamina Soal Pembatasan Jam Jual Pertalite di Sejumlah SPBU Cianjur
“Jadi kalau mereka lewat depan rumah Solihin, mereka tendang-tendang pagar temboknya. Rubuhnya pun sedikit-sedikit. Mungkin ungkapan kekesalan mereka ke Solihin,” ujarnya saat ditemui.
Tak hanya itu, dirinya juga merasa kasihan pada anak-anak sekitar yang selalu ketakutan jika melewati rumah Solihin pada malam hari.
“Anak-anak kalau ngaji mereka harus lewat depan rumah Solihin. Tiap mereka lewat situ pasti takut, jadi kalau malam anak-anak pasti lari kalau lewat depan rumah Solihin,” kata dia.
Dari pantauan Cianjur Ekspres, pada malam hari kondisi rumah Solihin tetap terang karena lampu selalu dinyalakan. Soal pembayaran, diketahui jika listrik rumah Solihin masih dengan metode pascabayar.
Ujang, tetangga Solihin mengatakan, beberapa kesempatan menantu Solihin terlihat datang untuk mengambil barang-barang yang tersisa di dalam rumah. Listrik pun, kaga Ujang, dibayar oleh menantu Solihin tersebut.
“Kadang dia datang untuk ambil barang. Beberapa waktu lalu dia ambil tabung gas. Kalau listrik katanya dibayar sama mantunya juga,” kata dia.(zan/hyt)