Cianjurekspres.net – Studi longitudinal yang dilakukan terhadap orang lanjut usia menunjukkan bahwa diabetes melitus (DM) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya demensia dan penurunan fungsi kognitif.
Perlu dipahami diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal.
Penyakit ini disebabkan gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif.
Baca Juga:500 Sertifikat Tanah Diberikan untuk Korban Gempa Cianjur200 Keluarga Dapat Rumah Bantuan, Puan Maharani: Tidak Boleh Dijual
Prevalensi DM pada tahun 2013 yang terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 2,1% dengan angka kejadian tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah 3,7%, Sulawesi Utara 3,6%, Sulawesi Selatan 3,4% dan Nusa Tenggara Timur 3,3%
Berdasarkan informasi dari organisasi kesehatan dunia (WHO), demensia adalah gejala yang disebabkan oleh penyakit otak yang biasanya bersifat kronis dan progesif.
Beberapa tahap gejala penyakit demensia bisa dari kehilangan ingatan, seperti lupa nama diri sendiri.
Gejala Penyakit Demensia
Tahap selanjutnya gejalanya seperti delusi, halusinasi, depresi, gangguan fungsi tubuh, kecemasan, disorientasi, ketidakmampuan untuk mengambil tindakan yang berarti, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, kemarahan, agitasi, apatis bahkan melarikan diri dari tempat.
Mengenal penyakit demensia perlu diketahui oleh siapapun, karena gangguan fungsi kognitif terkadang didahului dengan penuaan, pengendalian emosi, perilaku sosial dan motivasi.
Beberapa gangguan seperti fungsi kortikal lebih tinggi, termasuk memori, berpikir, orientasi, pemahaman, perhitungan, belajar, berbahasa, dan penilaian bisa menjadi gejala penyakit demensia.
Pada akhirnya sangat memerlukan peran keluarga untuk memahami gejala penyakit yang memengaruhi perilaku.
Baca Juga:Bantuan Tahap Ketiga Tidak Kunjung Cair, Bupati Cianjur Akui Belum Dapat JawabanPLN Ajak Kekuatan Internasional dalam Kolaborasi Transisi Energi
Anggota keluarga dapat mengembangkan rasa empati untuk merawat dengan baik dan memberikan perhatian lebih besar kepada pasien demensia.
Perlu diketahui, pasien demensia akan mengalami kesulitan melakukan tugas rutin seperti berbicara, kebingungan waktu dan tempat.
Bahkan tidak bisa memutuskan yang harus dilakukan suasana hati dan perubahan kepribadian adalah beberapa penyebab gejala yang dialami oleh seorang penderita penyakit demensia.