“Ini harus disampaikan di Forum Perangkat Daerah tahun ini karena kita bicara untuk tahun 2024 dan seterusnya,” ucap Setiawan.
Tahun politik 2024 Bicara literasi politik, khususnya terkait pemilihan umum (pemilu), bukan tak mungkin ke depan juga akan bergeser dengan basis digital.
“Era ini pasti ada akseleratornya, misalnya pandemi COVID-19 mengakselerasi mau tidak mau harus bisa beradaptasi dengan ruang teknologi.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tertinggi Se-Pulau JawaZodiak Penyuka Kebebasan Hari Ini
Tahun 2019 belum percaya bisa bekerja dari mana saja, bisa rapat online, ternyata di tahun 2020 itu semua terjadi,” sambungnya.
Oleh karena itu, berbagai tantangan disrupsi harus dihadapi termasuk isu pemilu serentak di tahun 2024.
Agar akseleratif dan cocok dengan kondisi demografi, sentuhan digital harus dimanfaatkan mulai dari
masalah teknis persiapan pemilu, upaya peningkatan partisipasi pemilu khususnya untuk generasi muda hingga transparansi pemilu dapat dilakukan berbasis digital.
“Tata kelola pemilu yang akuntabel lagi -lagi digitalisasi salah satu yang bisa disampaikan di sana (ruang digital),” paparnya.
Termasuk soal kampanye, yang selama inipun sudah dilakukan secara digital lewat berbagai platform media sosial.
“Masalah kampanye melalui digital, (biasanya) saling menjatuhkan, tapi Jabar punya Saber Hoax, unit yang bekerja apabila ada hal yang tidak benar dan perlu diluruskan,” ujar Setiawan.
Baca Juga:Doa Agar Pasangan Lebih Sayang KitaOutfit Jalan Santai, Agar Percaya Diri
Di samping itu terdapat sejumlah potensi ancaman konflik di tahun politik, khususnya pada tahun 2024 di mana penyelenggaraan pemilu akan berlangsung serentak.
Potensi itu di antaranya konfilk kerukunan agama, aksi kelompok-kelompok seperti mahasiswa, buruh, atau kelompok lainnya. Selain itu potensi bentrok antar warga, antar kampung di desa.
“Hal-hal ini perlu diwaspadai khususnya di Jawa Barat dan sudah saatnya kita butuh _digital leadership_ , bukan berarti kita harus ahli (teknologi), tapi kita punya wawasan,” tuturnya.
Dalam Forum Perangkat Daerah tersebut, Bakesbangpol Jabar menganugerahkan kepada lima kabupaten/kota di Jabar Penghargaan Gubenur Jawa Barat dalam Pengelolaan Data Statistik Sektoral Bidang Kesbangpol Kabupaten/Kota Terbaik Tahun 2022.
Lima kabupaten/kota tersebut, yakni Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu.
Penghargaan diserahkan langsung Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja didampingi Plt. Asda I Dewi Sartika, Staf Ahli Gubenur Engkus, dan Sekretaris Bakesbangpol Jabar Sapta