Pada saat ini kebanyakan penduduk Indonesia mengalami kelebihan nutrisi dan bukannya kekurangan nutrisi. Pada tahun 2007 angka kematian akibat penyakit non-infeksi mencapai 59,5 persen atau jelas sudah melebihi angka kematian akibat penyakit infeksi. Pada tahun 2015, Kementerian Kesehatan meluncurkan program “G4 G1 L5” atau maksimum 4 sendok makan gula (50 gram), 1 sendok teh garam (5 gram) dan 5 sendok makan minyak (67 gram).
4 Sehat 5 Sempurna
Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal sebagai bapak gizi Indonesia pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan “Basic Four” dari Amerika. “Basic Four” ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat.
Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut:
1.Makanan Pokok
Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh. Dalam hal ini yang termasuk makanan sumber energi adalah makanan yang kaya akan karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, kentang, oat, serta umbi-umbian.
2.Lauk Pauk
Baca Juga:Menggetahui Tema Hari Gizi Nasional 2023, ini SejarahnyaTrending 1 di Youtube, Ini Lirik Lagu Taeyang Vibes
Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk berfungsi sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang mengandung protein misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe.
3.Sayur-Sayuran
Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya.
4.Buah-Buahan
Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh. Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan pencernaan.
5.Susu
Perbedaan 4 sehat 5 sempurna dengan Gizi Seimbang
Beberapa hal yang membedakan konsep 4 sehat 5 sempurna dengan konsep Gizi Seimbang yakni:
1. Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat, bergantung apakah porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika pola makan kita sebagian besar porsinya terdiri atas sumber karbohidrat (nasi), sedikit sumber protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut tidak dapat dianggap sehat.