Dirinya mengakui, pada saat hari kejadian gempa bumi ada di Cianjur namun posisinya sedang melakukan mitigasi dan simulasi gempa dan tsunami di pesisir selatan. Lalu ketika terjadi gempa, Andika mengatakan, pihaknya merapat dan sampai di Cianjur habis magrib.
“Jadi kita memang hadir di Cianjur, tapi tidak untuk hal lain. Posisi kita datang untuk menganalisa, sudah kita dapat, kita rangkum, baru kita suplai logistik di Cugenang. Tidak ke mana-mana, saya tidak random untuk dropping logistiknya satu titik kita support terus,” katanya.
Andika mengungkapkan, pihaknya pada saat pascagempa lebih fokus untuk anak-anak karena di hari pertama secara psikologis yang selalu dipelajari di saat bencana anak-anak jarang terpikir.
Baca Juga:Malam Tahun Baru tanpa Petasan dan Konvoi KendaraanPAGETO TEH GEUS TAUN 2023
“Jadi kita lebih banyak memberikan susu UHT, biskuit cepat saji, minyak angin, ada juga beberapa perban untuk yang luka. Lebih condong ke situ dan makanan-makanan ringan lain, bubur bayi seperti itu karena posisinya pada hari pertama. Hari kedua, hari ketiga tetap dengan hal yang sama dengan support-nya ke anak-anak,” tuturnya.