CIANJUR,CIANJUREKSPRES – FWB merupakan singkatan dari Friend With Benefits, yaitu merujuk pada hubungan pertemanan lawan jenis yang berorientasi pada seksual. Fenomena ini memang banyak di temui di luar negeri yang menganut kebebasan, namun kini sudah mulai populer di berbagai negara termasuk salah satunya Indonesia.
Teman tapi mesra, sering kali di singkat TTM, merupakan suatu hubungan antara dua orang yang tidak di dasari oleh komitmen atau percintaan. Hubungan teman tapi mesra pada umumnya melibatkan hubungan intim selayaknya pasangan romantis, tetapi tanpa di dasari status pacaran
Meskipun menganut hubungan yang bebas, namun FWB mempunyai aturan tersendiri untuk menjaga agar hubungan tetap berjalan dan memberikan keuntungan dari dua belah pihak.
BACA JUGA : Series Mendua Banyak di Tonton di Youtube
Baca Juga:Series Mendua Banyak di Tonton di YoutubePerkiraan Cuaca Hari Ini Cianjur
Terapkan aturan dasar dan batasan
Memang tidak mengikat namun bukan berarti tidak memiliki aturan maupun batasan. Untuk memenuhi ekspektasi semua pihak, pastikan ada dialog terbuka tentang perilaku seksual apa yang diterima dan apa yang dilarang.
Perlunya mutual consent untuk mencegah terjadi berbagai hal yang tidak diinginkan termasuk kemungkinan adanya hubungan platonis lainnya.
Menyetujui durasi hubungan sejak awal akan mencegah kita mengalami momen canggung atau menyakitkan di kemudian hari.
Putuskan bersama ini hubungan penuh kebebasan ini berlaku jangka panjang atau sekedar selingan sampai menemukan pasangan terbaik.
Bicarakan juga kemungkinan untuk mengakhiri hubungan jika ternyata ini tidak cocok dengan gaya hidup atau prinsip emosional kita.
Risiko Penyakit Menular
Meski terkesan praktis dan tidak rumit, terutama bagi yang tidak ingin terlibat dalam hubungan resmi, ada beberapa risiko bagi mereka yang menjalani FWB.
Risiko Penyakit Infeksi Menular Seksual penyakit seperti:
- Herpes
- Klamidia
- Sipilis
HIV dan AIDS
Tidak jarang yang akhirnya gagal menjalani konsep FWB ini berakhir dengan kondisi depresi. Risiko psikis ini juga akan semakin besar ketika seseorang yang menjalani aktivitas tersebut juga didiagnosis penyakit menular seksual.