CIANJUR, CIANJUR EKSPRES – Ratusan siswa SDN Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) di tenda kelas darurat, di Lapang Bina Raga Ciherang, sejak Senin (5/11).
Terdapat 3 tenda kelas darurat yang disediakan sekolah, 1 tenda dari Kemensos dan 2 tenda lainnya dari Resimen 4 Pasukan Pelopor Korbrimob Polri.
Kepala SDN Panyaweuyan Ani Muharyani mengatakan, pada Senin lalu pihaknya mengumpulkan seluruh 276 siswa untuk briefing pembagian waktu sesi belajar.
Baca Juga:Masyarakat Muara Jawa Kalimantan bersama KNPI Cianjur Salurkan Bantuan untuk Korban GempaRelawan PLN Sisir Lokasi Terisolir untuk Salurkan Bantuan Pascagempa Cianjur
“Jadi pada hari ini kita mulai menjadwal 2 sesi belajar, 07.30 WIB hingga 10.00 WIB kita pakai untuk kelas 1,2 dan 3. Kelas 4, 5, 6 itu di jam 10.00 WIB sampai jam 12.00 WIB. Memang pembelajaran belum maksimal karena kondisi seperti saat ini (pascabencana),” ujarnya saat ditemui, Selasa (6/12/2022).
Dia memilih proses KBM tatap muka di tenda kelas darurat daripada via daring, karena siswa siswinya dipastikan kesulitan jika lakukan KBM via daring.
“Karena dari total 276 siswa, 262-nya terdampak bencana, cuma 14 saja yang tidak. Pasti mereka akan kesulitan jika harus sekolah via daring. Anak-anak juga sudah 2 minggu tidak belajar,” jelas Ani.
Dia menjelaskan, dari 10 ruang kelas, 8 diantaranya rusak berat akibat gempa. Selain itu 1 ruang kelas rusak sedang dan 1 lainnya rusak ringan. Dua bangunan yang masih digunakan, menjadi ruang administrasi guru.
“Sementara aula rusak berat, ruang Pramuka rusak sedang, perpustakaan rusak sedang. Ruang guru, ruang kepala sekolah dan UKS sudah jebol semua,” bebernya.
Salah seorang Siswi Kelas 2 SDN Panyaweuyan, Mentari, mengaku senang belajar di tenda kelas darurat. Pasalnya, dia takut jika harus belajar di ruang kelas seperti biasanya.
“Takut kalau masuk kelas,” ujarnya singkat.(mg1/hyt)