CIANJUR, CIANJUR EKSPRES – Gempa magnitudo 6,4 mengguncang Kabupaten Garut, getarannya sampai ke Cianjur.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan jika penyebab gempa tersebut, berbeda dengan bencana gempa yang terjadi di Cianjur pada 21 November lalu.
“Getarannya terasa ke hampir seluruh wilayah pesisir selatan, karena magnitudonya sangat besar yakni 6,4. Tapi dengan kedalaman yang menengah yaitu 118 kilometer,” ujar Teguh Rahayu pada Cianjur Ekspres, Sabtu (3/11/2022).
Baca Juga:Bertemu Tokoh Sunda, Erick Thohir: Saya Pemuda Sunda yang Pulang KampungKPU Pastikan Pemilu Serentak 2024 Dilaksanakan Tepat Waktu
Namun, kata Teguh Rahayu, gempa yang terjadi di Garut pada pukul 16.49 WIB merupakan gempa subduksi dan sangat dalam. Sementara gempa yang terjadi di Cianjur adalah gempa sesar darat yang dangkal.
“Gempa sesar darat yang dangkal itu pasti merusak karena berada di daratan. dan juga didukung bangunan yang ada itu relatif tidak kuat pada gempa,” jelasnya.
Kata Teguh Rahayu, lempengan bumi sebenarnya terus bergerak pada jalur atau rotasinya. Namun, saat terjadi gesekan atau tumbukan, barulah terjadi gempa.
“Alam ini terus bergerak, cuma ketika pergerakan itu pada tempatnya dan tidak ada tabrakan atau tumpukan, tidak akan terjadi gempa,” ungkapnya.
Dari data BMKG, tiap harinya sesar-sesar yang ada di Indonesia terus bergerak dan menyebabkan getaran. Bedanya gesekan tersebut rata-rata terjadi di laut dan berada sangat dalam, sehingga hanya bisa dideteksi oleh alat.
“Bukan hanya Cimandiri aja (yang bergerak) semua sesar juga. Cuma gempanya di laut dan kedalamannya sangat dalam, kita manusia biasa tidak bisa rasakan,” kata dia.
Sementara, lanjutnya, sesar yang berada di Cianjur, kata dia, diperkirakan para ahli akan saling bergesekan lagi pada periode 20 tahun berikutnya.
Baca Juga:KPU Gelar Rapat Konsolidasi Nasional Persiapan Pemilu Serentak 2024, Presiden Jokowi Tekankan Hal IniKarang Taruna dan Apdesi Cianjur Dirikan Posko Logistik Bagi Korban Gempa
“Jadi 20 tahun kedepan diperkirakan akan terjadi lagi pergeseran (sesar) ini,” kata dia. (mg1/hyt)