CIANJUR, CIANJUREKSPRES- Akhir-akhir ini sering sekali turun hujan di Indonesia.
Saat hujan turun, kita kerap kali mencium aroma hujan yang khas.
Aroma tersebut dinamakan sebagai petrichor.
Petrichor sendiri berasal dari bahasa yunani. Ptra sendiri diartikan sebagai batu, sedangkan ichor diartikan sebagai darah para dewa dewi.
Istilah petrchor saat ini berkembang menjadi kata merujuk pada aroma unik tanah setelah turun hujan.
Baca Juga:IndoVac Sudah Bisa Digunakan Lansia untuk Booster Kedua Vaksin Covid-19Ramalan Zodiak Gemini Besok, Cinta: Banyak yang Harus Dievaluasi
Penelitian mengenai perichor ini pertama kali diteliti oleh ilmuan asal Australia sekitar tahun 1964.
Didalam penelitiannya mereka membuat studyi mengenai aroma hujan yang dikenal hingga kni sebagai petrichor.
Fenomena aroma hujan ini disebabkan oleh tiga hal seperti bakteri, senyawa tumbuhan dan ozon.
Bakteri yang memiliki nama Actinomycetes. Bakteri ini hidup didalam tanah Yang menghasilkan senyawa geosemin ke tanah.
Aroma petrochor dihasilkan dari senyawa geosmin yang berasal dari tanah.
Sedangkan untuk tumbuhan memiliki minyak yang memiliki fungsi untuk menghambat pertumbuhan. Saat hujan minyak yang terdapat pada tumbuhan tersebut lepas ke udara dan menghasilkan aroma petrochor.
Salah satu penyebab munculnya petrichor adalah berasal dari ozon. Saat turun hujan, petil memecah molekul oksigen dsn nitrogen yang kemaduain membentuk nitrit oksida yang berinteraksi dengan senyawan lain sehingga membentuk ozon. Ozon tersebut salah satunya dapat membentuk aroma petrchor.