JAKARTA, CIANJUREKSPRES- BMKG mencatat gempa susulan di Cianjur Jawa Barat terjadi sebanyak 161 kali dari gempa utama M 5,6. Data tersebut dihimpun pada Rabu, 23 November 2022 pukul 07.00 WIB.
Hingga Jumat 25 November 2022, gempa susulan masih terus terjadi hingga pukul 01.44 dini hari WIB.
Baca Juga: Kategori Kerusakan Rumah Akibat Bencana Menurut Permen PUPR
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mencatat bahwa magnitudo gempa susulan paling besar dicatat berkekuatan M 4,2 dan terkecil M 1,2.
Baca Juga:Mie Instan Selalu Hadir Jadi Sumbangan Makanan Korban Bencana, Ini Kata Ahli KesehatanViral! Kemenangan Jepang atas Jerman Disebut Sudah Diramalkan dalam Serial Kartun Captain Tsubasa
“Frekuensi gempa susulan per periode enam jam semakin jarang terjadi. Semoga segera aman kembali,” ucap Daryono, di Jakarta.
Dari aranalisis mekanisme sumber gempa di Cianjur, Jawa Barat pihaknya melihat adanya patahan geser ke kiri.
“Ini mirip dengan karakteristik sesar Cimandiri, sehingga ini diduga sesar atau patahan Cimandiri,” tandas Daryono.
“Dan itu benar karena memang ini berada di zona sistem sesar tersebut,” tambahnya.
Penyebab gempa susulan terjadi berulang kali di Cianjur
Apabila melihat pola yang ada, gempa susulan sering terjadi menyusul gempa utama dan terjadi berulang-kali.
Dilansir dari laman United States Geological Survey (USGS), gempa susulan (aftershock) diartikan sebagai gempa bumi yang mengikuti gempa utama dalam rangkaian urutan kejadian.
Ternyata gempa susulan tidak hanya bisa terjadi beberapa hari saja, tetapi juga bisa sampai berlanjut dengan hitungan minggu, bulan, atau bahkan tahun.
Hal tersebut terjadi setidaknya sampai intensitas gempa menurun seiring berjalannya waktu.
Baca Juga:Dalam Bahasa Indonesia,Secret Number Sampaikan Duka atas Gempa CianjurJadwal Live Streaming Piala Dunia Qatar 24 November 2022, Ada Portugal VS Ghana
Gempa bumi terjadi karena adanya sebagian energi yang dilepaskan oleh patahan lempeng batuan yang berpindah ke bebatuan lain di dekatnya.
Dengan begitu maka otomatis bakal menambah bobot tekanan dalam bentuk dorongan, tarikan, atau putaran.
Bebatuan akan hancur dan melepaskan energi baru jika tersebut terlalu berat hingga tidak bisa lagi untuk ditahan.