Kebijakan selanjutnya, yakni diversifikasi pertanian, termasuk diversifikasi pangan lokal, hingga pemanfaatan pekarangan rumah dan lahan tak terpakai untuk pertanian.
Selanjutnya yakni penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, dengan pembangunan lumbung pangan mandiri berbasis desa, serta penguatan sistem logistik pangan untuk stabilitas pasokan dan harga pangan.
Tak kalah penting yakni pengembangan pertanian dan peternakan modern.
“Dengan pengembangan smart farming, koperasi petani, pemanfaatan teknologi digital, juga peningkatan produksi untuk peternakan,” ucap Setiawan.
Baca Juga:Tunjukkan Kesiapan Jabar sebagai Destinasi Tepat BerinvestasiRidwan Kamil: Tekad Jawa Barat Konsisten Juara dalam Realisasi Investasi
“Ditambah improvement terhadap kesehatan hewan ternak, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta supervisi dan pengetesan terhadap fasilitas pertanian maupun peternakan,” tutur Setiawan.
Untuk menunjang tujuan di atas, maka Pemerintah Provinsi Jabar meluncurkan sejumlah program. Di antaranya seperti Petani Milenial yang sangat menentukan masa depan progres regenerasi pertanian melalui inovasi dan memanfaatkan teknologi.
Pada tahun 2021, sebanyak 1.249 petani milenial telah diwisuda. Adapun pada tahun 2022 ini sebanyak 20.894 pendaftar menjadi bukti antusiasme generasi muda untuk mau bergerak di sektor pertanian.
“Beberapa komoditas yang dikembangkan mereka (petani Milenial) mulai dari kehutanan, perikanan, perkebunan, pertanian, hotikultura, hingga jenis tanaman lainnya,” sebut Setiawan.
“Mereka masih muda-muda, dan punya semangat dan produktivitas yang sangat baik,” tambahnya.
Tak sampai di situ, Pemerintah Provinsi Jabar juga menghubungkan offtaker, hingga investor yang menjadi salah satu komponen penting dalam aktivitas jual beli hasil pertanian para Petani Milenial. Salah satu platform yang telah bekerja sama dengan Jabar guna pemasaran hasil tani secara digital yakni TaniHub.
Jabar, kata Setiawan, gencar menysialisasikan urban farming atau pertanian perkotaan. Bagaimana memanfaatkan halaman rumah, lahan tidur, dan memaksimalkan ruang terbuka untuk pertanian dengan tujuan mengantisipasi krisis pangan.
Baca Juga:Gubernur Ridwan Kamil Buka CAP Jabar dan Pasar Senja 2022Ridwan Kamil: Harus Murah, Bersih, Berkelanjutan, Berkeadilan
Tak kalah penting menurutnya yakni program Desa Digital yang penting supaya desa menjadi area yang dapat terhubung dengan seluruh dunia termasuk untuk mengeksplorasi ataupun menjual potensi unggulannya.
Energi Baru dan Terbarukan
Tema lainnya yang dibahas Setiawan, pada helatan WJIS 2022, yakni terkait energi baru dan terbarukan (EBT). Setiawan Wangsaatmaja menuturkan porsi energi baru terbarukan di Jabar.