WJIS 2022 Tawarkan Banyak Investasi Hijau kepada Investor

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menjadi salah satu pembicara pada helatan West Java Investement Summit (WJIS) 2022, di The Trans Convention Center, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (5/10/2022).

Tahun ini tema yang diusung ‘Green Investment: Food Security and Renewable Energy – Securing The New Future.’ Mengacu pada investasi hijau berkelanjutan berfokus pada ketahanan pangan serta transisi energi menuju energi baru dan terbarukan.

Pada tema ketahanan pangan, Sekda Jabar mamaparkan kondisi sejumlah bahan pokok di Jabar. Misalnya beras, daging ayam, jagung, cabai rawit, cabai merah, hingga bawang merah, ada pada kondisi surplus dimana ketersediaannya lebih besar dari pada kebutuhan.

Baca Juga:Tunjukkan Kesiapan Jabar sebagai Destinasi Tepat BerinvestasiRidwan Kamil: Tekad Jawa Barat Konsisten Juara dalam Realisasi Investasi

Sementara gula pasir, daging sapi, dan minyak sayur, juga pada kondisi aman dengan jumlah ketersediaan yang lebih banyak dari pada kebutuhan masyarakat. Adapun telur, dan bawang putih ada pada kondisi defisit, yang mana kebutuhan lebih besar dibanding ketersediaan.

Sekda Setiawan menuturkan bahwa ketahanan pangan di Jabar juga dipengaruhi sejumlah faktor. Seperti misalnya kondisi lahan dan topografi. Apalagi saat ini lahan pertanian berebut dengan pesatnya perkembangan industri dan perumahan.

Kondisi ini ditambah mayoritas kepemilikan lahan dan ternak yang rendah. Sehingga pengembangan area budidaya menjadi terbatas. Terkait stabilitas pasar yang mana biasanya petani maupun peternak punya akses yang terbatas untuk memasarkan produknya.

Di samping itu konsumsi daging dan sayuran masyarakat juga masih kurang. Begitu pula ongkos produksi pada beberapa titik yang relatif masih mahal.

Kemudian, sumber daya manusia. Kapasitas petani dinilai masih rendah untuk dapat meningkatkan produktivitas. Adapun para petani kebanyakan pada usia lanjut, begitupun latar belakang pendidikan yang masih relatif rendah.

“Biasanya di atas lima puluh tahun, maka diperlukan regenerasi dengan angkatan yang lebih profuktif,” kata Setiawan.

Sementara permasalahan pada kebijakan ketahanan pangan, ditemui masih rendahnya perlindungan bagi para petani, serta modal kerja terbatas.

Baca Juga:Gubernur Ridwan Kamil Buka CAP Jabar dan Pasar Senja 2022Ridwan Kamil: Harus Murah, Bersih, Berkelanjutan, Berkeadilan

Adapun strategi untuk pemenuhan kebutuhan pangan, Jabar telah menetapkan sejumlah kebijakan ketahanan pangan. “Di antaranya seperti peningkatan kapasitas produksi pertanian, pengembangan lahan pertanian, dan memperluas area tanam,” ucap Setiawan.

0 Komentar