Pada kuartal II/2022, realisasi investasi di Jabar mencapai 14,6 persen, masih terbesar dibandingkan provinsi lainnya.
Kedua terbesar adalah DKI Jakarta, sebesar 13 persen, dan ketiga Riau sebesar 10 persen dari total realisasi investasi.
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat bersama Pemda Provinsi Jawa Barat kembali menggelar West Java Invesment Summit (WJIS) untuk menarik investor baik dalam dan luar negeri berinvestasi di Jabar.
Baca Juga:WJIS 2022 Tawarkan Banyak Investasi Hijau kepada InvestorTunjukkan Kesiapan Jabar sebagai Destinasi Tepat Berinvestasi
WJIS 2022 merupakan yang keempat kalinya digelar yang semuanya dilakukan di Kota Bandung. Berbeda dengan sebelumnya yang fokus proyek infrastruktur, WJIS 2022 lebih banyak menawarkan proyek – proyek energi baru dan terbarukan (EBT) atau renewable energy dan ketahanan pangan (food security).
Total ada 32 proyek yang siap ditawarkan (ready to offer) kepada investor, didominasi proyek ekonomi hijau (green economy). Terdiri dari 11 proyek ketahanan pangan, 16 proyek EBT, dan lima proyek infrastruktur pemerintah.
Dalam proyek EBT misalnya, investor dapat berinvestasi dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik seperti baterai mobil listrik, dan proyek hijau lain seperti PLTA Wado, pembangkit listrik mengapung tenaga matahari (floating solar plant) Cirata, serta pembangkit listrik tenaga angin di Sukabumi dan Garut.
Sementara proyek ketahanan pangan, investor diharapkan turut mengembangkan teknologi agro dan maritim.
Setidaknya sudah ada 130 stakeholders yang berpartisipasi dan mendaftar melalui web terdiri dari perusahaan dalam dan luar negeri, perbankan, pemerintahan baik di dalam dan luar Jabar, serta para duta besar. Total proyek yang ditawarkan Rp59,64 triliun atau USD3,9 miliar.