CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Pelajar dan warga di Kampung Loajajar, RT 01/RW 03, Desa Muara Cikadu, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur terpaksa melakukan aktivitas dengan menyebrangi sungai menggunakan rakit.
Hal itu terpaksa mereka lakukan karena tidak adanya jembatan akibat rusak diterjang banjir.
Banjir bandang yang mengakibatkan rusak jembatan tersebut terjadi pada 24 September lalu. Satu-satunya akses yaitu melalui jalan Cikomeng, Desa Muaracikadu yang tidak bisa dilewati karena longsor, mengakibatkan warga Kampung Cisuba dan Loajajar sulit untuk beraktivitas.
Baca Juga:Dinkes Cianjur Sedang Tangani Penyakit DifteriBangunan SMPN 5 Campaka Cianjur Jebol
Kepala Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang Surahman, mengatakan, pelajar dan warga harus melewati sungai dengan menggunakan rakit karena tidak ada akses lain.
“Akses jalan desa putus karena longsor dan banjir beberapa minggu lalu, jadi menuju kawasan tersebut ada empat titik akses putus,” kata dia kepada wartawan, saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Selasa (4/10).
Dia mengungkapkan, para pelajar tersebut merupakan siswa SMPN 2 Sindangbarang, sementara siswa-siswi ini berasal dari Kedusunan Loajajar Desa Muaracikadu.
“Rakit tersebut penghubung antar Desa Muaracikadu dan Girimukti. Letak Bangunan SMP ada di kampung Simpang Desa Girimukti,” jelasnya.
Untuk jalan yang longsor dan jalan putus sudah ada penanganan dari Dinas PUTR dan BPBD Kabupaten Cianjur.
“Alhamdulillah sudah ada respon, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” pungkasnya. (dik/sri)