BANDUNG, CIANJUREKSPRES – PT Pertamina Patra Niaga melalui Regional Jawa Bagian Barat memiliki komitmen untuk terus mendukung roda perekonomian masyarakat.
Salah satunya menjalin kemitraan dan membina Usaha Mikro Kecil (UMK) di semua sektor pada mitra binaannya termasuk pada bidang usaha makanan.
“Arrinnee” usaha makanan milik pasangan suami istri Utang dan Yani dikenal sebagai salah satu usaha yang menjual makanan legendaris.
Baca Juga:Tidak Ada Lagi Desa Tertinggal di JabarRidwan Kamil Apresiasi Digitalisasi Pasar Tradisional Sukatani Depok
Berdiri sejak tahun 2016, disaat maraknya bisnis makanan kekinian, Utang mendirikan sebuah bisnis kuliner yang menjual Opak ketan.
Utang mendirikan usaha ini untuk mengenalkan kembali dan menjadikan makanan zaman dahulu disukai semua kalangan pada masa kini. Produk tersebut diproduksi dan dijual dirumah pribadi mereka yang berlokasi di Kampung Mugarsari, kota Tasikmalaya.
Berawal menjalani bisnis hanya berdua, kini Utang memiliki 10 orang karyawan. Produk yang dijual Arinnee tidak hanya menyediakan rasa original yang menjadi favorite, tetapi varian rasa dari produk yang di jual sangat bervariasi, seperti pedas, coklat, taro , green tea, strawberry, dan tiramisu.
“ Awal omzet kami Rp35 juta, Alhamdulillah sekarang sudah naik menjadi Rp40 juta, “ kata Yani.
Melalui Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI), Utang mulai bergabung menjadi mitra binaan Pertamina pada tahun 2019.
Utang terus melakukan pengembangan pada bisnisnya hingga memiliki reseller ditoko penjualan oleh-oleh di Tasikmalaya dan daerah Ciawi, serta Bandung. Omzet Arinnee pun terus meningkat hingga mencapai Rp40 juta per bulan.
“Senang sekali dapat pinjaman dengan biaya rendah, dan dapat pendampingan usaha dari Pertamina sehingga dana yang diterima dapat membantu perkembangan usaha saya “ ucap Yani.
Baca Juga:Ridwan Kamil Bantu Pengobatan Warga DepokHindari Social Engineering, Pakar Keamanan Siber Imbau Masyarakat Tidak Asal Klik Link Dan Install Aplikasi
Yani mengaku usahanya sangat terbantu hingga berkembang sampai saat ini walaupun belum begitu meluas. Selain mendapatkan akses fasilitas permodalan, mereka juga mendapat pelatihan seperti Business Model Canvas, Bussines Plan, dan Digital Marketing.
“Saya berharap, lebih banyak pelatihan agar usahanya lebih berkembang banyak di bina agar banyak wawasan supaya brand Opak nya banyak di kenal lebih luas,” ujar Yani.