CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Masih rendahnya angka harapan lama sekolah menjadi penyebab Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Cianjur anjlok.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana, mengatakan, kalaupun ada kenaikan IPM Cianjur hanya nol koma nol sekian saja.
“Artinya tingkat lama sekolah di Kabupaten Cianjur ini begitu rendah, sehingga akan sangat berdampak pada IPM,” kata Atep, Rabu (28/9).
Baca Juga:Kisah Mitra Binaan Pertamina, Lestarikan Bisnis Makanan LegendarisTidak Ada Lagi Desa Tertinggal di Jabar
Dijelaskan Atep, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Cianjur dinilai menjadi faktor utama IPM Cianjur ini terus anjlok.
“Penyebab utama anjloknya IPM di Kabupaten Cianjur ya salah satunya adalah harapan lama sekolah di Cianjur ini menjadi salah satu faktor utamanya,” kata Atep.
Dikatakan Atep, begitu banyak saat ini usia 25 tahun hingga 44 tahun yang hanya lulusan SD.
“Ini adalah kendala yang paling terpenting, karena salah satu untuk meningkatkan IPM itu adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik lagi,” paparnya.
Untuk meningkatkan IPM lanjut Atep, salah satunya dilakukan pada peningkatan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) terlebih bagi usia 15 tahun hingga usia 44 tahun.
Kami akan mendorong semu PKBM agar masyarakat yang usianya 25-45 tahun bisa mengikuti dan belajar di PKBM.
“Selain itu juga harus updating data disetiap masing-masing data salah satunya berkoordinasi dengan pihak pedesaan.
Baca Juga:Ridwan Kamil Apresiasi Digitalisasi Pasar Tradisional Sukatani DepokRidwan Kamil Bantu Pengobatan Warga Depok
Atep mengatakan, untuk meningkatkan IPM Cianjur Komisi DDPRD Kabupaten Cianjur mendorong di APBD sebesar Rp2,1 miliar.
“Yang pasti dianggaran perubahan nanti Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur akan menganggarkan dari APBD kurang lebih sebesar Rp2,1 miliar untuk mengepush semua PKBM yang tersebar di Kabupaten Cianjur,” jelasnya.(yis/sri)