Cianjurekspres.net – Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Kabupaten Cianjur menduduki posisi ketiga terendah di Jawa Barat. Pemkab Cianjur melakukan berbagai inovasi untuk mendongkrak kesehatan masyarakat.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, sebetulnya indeks kesehatannya bukan yang terendah, hanya saja di Jawa Barat, Cianjur ada terendah.
“Tapi kalau secara nasional kami cukup sedang, di tengah-tengah. Tentunya dengan indeks kesehatan yang rendah banyak inovasi yang bisa kami lakukan, salah satunya cekas, cek kesehatan,” kata Herman kepada wartawan, di Pendopo Cianjur, Rabu (3/8).
Baca Juga:Deputi Kemenko Perekonomian Tinjau Langsung Pendaftaran Subsidi BBM Tepat Sasaran di BandungPT BPR Cianjur Jabar Gelar Literasi dan Edukasi Keuangan ke Sekolah
Herman melanjutkan, warga Cianjur sudah banyak yang memiliki kartu BPJS. Herman juga mengimbau agar masyarakat manfaatkan cek kesehatan.
“Dari pada sakit lebih baik cek dari awal. Mudah-mudahan program cekas ini bisa membantu masyarakat,” kata Herman.
Contohnya, lanjut Herman, kalau ada warga cek kesehatan ternyata punya penyakit darah tinggi, berarti bisa mengurangi asin asinan, atau kena gula darah berarti manisan manisan harus dikurangi.
“Saya ingin seperti itu. Tapi rata-rata susah, masyarakat Cianjur ingin di cek kesehatan karena takut ketahuan penyakitnya. Ini yang kami genjot,” kata Herman.
Herman melanjutkan, yang ke dua ada dokter anjang warga untuk masyarakat yang miskin, dan tidak punya BPJS agar dilaporkan.
“Dokter di puskesmas akan menghampiri kepada masyarakat. Itu sudah berjalan. ASN kalau mau naik pangkat, naik pelantikan, gaji berkala wajib harus ada cek up dulu, cek kesehatan. Ini inovasi asli Cianjur dalam rangka agar masyarakat Cianjur derajat kesehatannya semakin baik,” kata Herman. (dik/sri)