“Mulai dari meja, kursi, dan tempat perpustakaan pun sudah mulai lapuk bahkan sudah tak bisa lagi digunakan,” kata AM, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (1/8)
AM mengatakan, kondisi meja belajar sudah pada lapuk dimakan usia, selain itu tak sedikit kursi tempat duduk anak belajar pun rusak sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Kondisi tersebut terjadi menurut AM sudah berjalan 16 tahun. Mebeler di SDN Bunikasih 2 tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah baik itu Dinas Pendidikan dan juga instansi lainnya.
Baca Juga:Mantap! Ada Jembatan Apung di Waduk Cirata Cianjur, Ini PanjangnyaVirus Taki
“Tahun 2018, dan tahun 2020 kemarin saya sudah membuat proposal pengajuan perbaikan dan pengadaan mebeler tapi tidak ada realisasi,” kata AM.
Menurutnya, kekhawatiran anak didiknya itu terus keluar setiap akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. “Keberadaan tempat cuci kakus (WC) pun sangat memprihatinkan, selain sudah rusak juga tidak ada pintunya. Padahal dipakai untuk umum termasuk guru,” jelasnya.
AM berharap, kondisi seperti ini segera ada perhatian dari pemerintah karena untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Dikatakan AM, bahwa jumlah siswa dan siswi di SDN Bunikasih 2 dari kelas 1 hingga kalas 6 ada 121 siswa.
“Jadi, di SDN Bunikasih 2 ini total ruangan ada enam, yang satu digunakan untuk ruang kantor, jadi untuk kelas dua digeser ke siang sedangkan paginya untuk kegiatan kelas satu,” paparnya. (yis/sri)