Cianjurekspres.net- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebut kesulitan menjangkau pihak Yahoo, Electronic Arts (EA) dan Epic Games untuk komunikasi soal aturan Penyelenggaraan Sistem Elektronik (PSE).
Layanan search engine Yahoo, platform game Origin dari EA dan Epic Games masih diblokir oleh Kominfo karena perusahaannya belum mendaftarkan PSE ke Kominfo hingga batas akhir, yakni 29 Juli 2022 lalu. Pemblokiran pun langsung dilakukan pada 30 Juli 2022. Hingga saat ini, ketiga platform tersebut masih diblokir, bersama dengan toko game Steam.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai cara untuk mengontak Yahoo, EA sebagai pemilik platform Origin dan Epic Games yang ketiganya merupakan perusahaan asal Amerika Serikat (AS).
Baca Juga:Indeks Bisnis UMKM BRI Q2-2022: UMKM Tangguh, Produktivitas Bisnis Semakin MelesatASN Kemenag Cianjur Dibina Wamenag
“Kominfo melakukan berbagai macam upaya untuk menjangkau ketiga PSE tersebut. Namun sampai saat ini ketiganya tidak memberikan respon atas komunikasi dari Kominfo,” katanya dikutip dari keterangan resminya.
Salah satu hal yang juga dilakukan adalah meminta bantuan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Jakarta untuk memfasilitasi komunikasi dengan ketiga perusahaan PSE di atas. Disebutkan juga, Yahoo merupakan perusahaan yang bermarkas di Sunnyvale AS, sementara Epic Games di North Carolina AS, dan EA sebagai pemilik Origin.com bermarkas di Redwood City AS.
“Kami memohon bantuan kedutaan besar Amerika Serikat untuk berkomunikasi dengan PSE tersebut, mengingat upaya komunikasi yang dilakukan oleh Kominfo selama ini dengan berbagai macam cara tidak mendapatkan tanggapan sama sekali,” tutur pria yang karib disapa Semmy.
Sebelumnya, Kementerian yang dipimpin ole Johnny G. Plate itu mengaku telah memblokir salah satu platform game populer Steam di Indonesia. Pemblokiran ini dilakukan karena Steam belum melakukan pendaftaran sebagai PSE.
Pemblokiran ini lantas menuai kritikan karena Steam tidak hanya menjadi platform penjualan game untuk para gamer, tapi sejumlah developer game lokal turut memanfaatkan platform ini untuk mempublikasikan game besutannya.