“Pada Turnamen MABAR Season 0, terdapat setidaknya 6.400 pelajar yang terlibat. Lewat kerjasama dengan DBL Indonesia, kita berharap semakin banyak pelajar yang bisa beralih dari sekadar bermain game ke competitive gaming dan menjadikannya olahraga,” jelas Aziz.
MABAR meyakini bahwa esports (competitive gaming) adalah solusi atas berbagai kekhawatiran orang tua dan guru terkait risiko gaming.
“Dengan pendekatan olahraga, esports justru bisa menjadi sarana pengembangan soft skills pelajar. Sehingga berbagai dampak negatif yang dikhawatirkan sejumlah pihak justru bisa terhindari,” tambah Aziz.
Baca Juga:Yusuf Mansur Rencanakan Gelar Pesantren Fashion WeekSadis! Kenalan di Game Online, Siswi SMP Dibawa Kabur Hingga Diajak Hubungan Badan
Dalam kerjasama ini, DBL Indonesia dan MABAR.com menyasar 19 kota, 16 provinsi. Sebanyak penyelenggaraan 8 provinsi akan menggunakan format perpaduan online dan offline, sementara 8 provinsi lain menggunakan full online.
Di setiap provinsi, penyelenggara mencari juara-juara untuk kemudian menjadi wakil provinsinya ke turnamen tingkat nasional.
Dalam satu musim (satu tahun ajaran sekolah), turnamen ini akan diadakan selama dua kali. Semester pertama diadakan di 2022 hingga Desember nanti, semester kedua akan diadakan pada 2023 tepatnya di Januari hingga Juni.
Pendaftaran untuk semester pertama sudah dimulai secara bertahap di masing-masing provinsi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi www.mabar.com dan download aplikasi DBL Play.(*/hyt)