Raj Panjabi, koordinator Kantor Pandemi Gedung Putih, menilai keputusan WHO mengendai tanggapan internasional yang terkoordinasi sangat penting.
“Kita harus meningkatkan pekerjaan kita untuk memerangi virus ini secara agresif dan melindungi masyarakat yang terkena cacar monyet di AS,” jelasnya.
Monkeypox sebagian besar menyebar secara terbatas pada negara-negara berkembang selama bertahun-tahun, tetapi telah menyebar ke seluruh Eropa dan AS dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga:Sosok Erwin Ramdani, Pemain Persib yang Merupakan Anggota TNI‘Ini Sekolahku’ Berlanjut, BRI Renovasi SDN 006 Bandarsyah Natuna
WHO menilai risiko cacar monyet adalah moderat secara global dan di semua wilayah, kecuali di Eropa yang tinggi. Patogen biasanya menyebabkan gejala seperti flu, diikuti dengan ruam yang sering dimulai di wajah dan menyebar ke perut.
Penyakit ini sering berlangsung selama dua minggu sampai satu bulan, dan bisa mematikan. WHO mengatakan ada sekitar 16.000 kasus yang dikonfirmasi di 75 negara dan wilayah, meskipun sebagian besar kasus berasal dari Eropa. Lima kematian telah dicatat di Afrika. Sejumlah besar kasus terjadi pada orang berusia antara 31 hingga 40 tahun, dan mayoritas dari mereka adalah pasien pria. (JE/hsm)