Cianjurekspres.net – Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur, menyebut mahalnya harga sayuran saat ini karena petani lebih memilih menjual hasil panennya ke pasar-pasar di luar Cianjur seperi Bogor dan Jakarta.
“Saya juga paham, kenapa petani sayuran lebih memilih menjual barangnya ke pasar luar Cianjur, selain harga juga perputaran uang yang menjadi kendala,” kata Kepala Bidang Perdagangan Diskoperdagin Cianjur, Agus Mulyana belum lama ini.
Menurutnya, hampir 90 persen stok barang dagangan sayuran di pasar Cianjur berasal dari Pasar Caringin Bandung.
Baca Juga:Bedah Rumah Prajurit TNI KODIM 1603 SikkaBPBD Cianjur Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
“Kurang lebih 90 persen stok barang di pasar untuk sayuran diambil dari Pasar Caringin Bandung,” kata Agus.
Agus mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima petani sayuran lokal Cianjur lebih memilih menjual sayuran ke Jakarta dikarenakan sistem pembayaran langsung sehingga perputaran uang pun dinilai lebih cepat.
“Meski harga sedikit murah tapi karena sistem pembayaran cepat, maka petani lebih memilih menjualnya ke pasar di Jakarta sana,” jelasnya.
Sebelumnya Ketua Kelompok Tani Bina Muda di Kecamatan Pacet, Dadan Rusmana, berharap pemerintah bisa memberikan subsidi disaat harga sayuran anjlok.
“Kalau di negara luar sana seperti Jepang, pemerintahnya bisa mensubsidi harga ke petani disaat harga anjlok,” kata Dadan.
Dikatakan Dadan, persoalan yang dirasakan petani itu begitu kompleks selain harga jual yakni dimulai dari harga bibit, pupuk, pestisida, juga biaya perawatan.(yis/hyt)