Mampukah Cianjur Pertahankan Level 1 Saat Mudik dan Pasca Idulfitri?

Mampukah Cianjur Pertahankan Level1 Saat Mudik dan Pasca Idulfitri
Bupati Cianjur, Herman Suherman (Dok)
0 Komentar

“Tapi kita juga masih akan berkoordinasi dan menunggu arahan dari Forkopimda. Tetapi pelayanan kesehatan kita laksanakan, termasuk kemungkinan (pelayanan, red) vaksinasi booster di setiap titik perbatasan untuk antisipasi. Karena informasinya (vaksinasi, red) booster salah satu syarat untuk mudik,” katanya.

Sementara itu khusus di wilayah kecamatan, Irvan mengatakan, kewaspadaan juga ditingkatkan karena dikhawatirkan dua pekan pasca libur panjang terjadi kenaikan kasus Covid-19. Sehingga surveilans atau deteksi secara dini juga diperlukan, dimana Puskesmas juga harus stand by melakukan tracing dan testing terutama bagi para pendatang.

Terkait dengan adanya larangan mudik bagi kepala Puskesmas, Irvan mengatakan, semua pihak tentunya harus bahu membahu mendukung Forkopimcam.

Baca Juga:Jadi Best Market Maker, Bank Indonesia Apresiasi BRI Dengan 5 PenghargaanBRIDA, Entitas Baru Unit Riset dan Inovasi di Daerah

“Karena ditakutkan atau kita juga prediksi ini kan banyak pendatang atau orang Cianjur yang tinggal di luar sementara ini pulang kampung. Demikian juga orang Cianjur yang keluar kampung atau mudik juga nanti kembali, bukan tidak mungkin membawa penyakit dalam hal ini Covid-19. Jadi langkah itu ditetapkan atau diterapkan untuk antisipasi,” tukasnya.

“Level 1 waspada, bukannya tidak waspada. Kita ingin keadaannya nyaman, level 1 bisa berlanjut, kecuali ada gelombang lain itu diluar kendali. Tapi selama ini masih bisa terkontrol, insyaAllah kita jaga level 1 di Cianjur,” kata Irvan menambahkan.

Dirinya menjelaskan, tugas Puskesmas nantinya mencakup tracing (penelusuran), testing (tes) dan treatment (tindak lanjut).

“Dalam artian testing, bagi pendatang yang masuk perlu di screnning dilakukan tes. Lalu tracing, kalaupun ketahuan (Covid-19), maka kita cari kontaknya dan dilakukan testing dan treatment melakukan perawatan rumah ataupun isolasi terpadu atau rumah sakit jika memang diperlukan,” papar Irvan.

Guna memastikan hal tersebut berjalan, Irvan mengatakan, pihaknya akan memantau selain ada surveilans juga menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pelacakan (Silacak).

“Jadi kita bisa pantau disana, mana kasus yang masuk Cianjur lalu kasus positif yang ditemukan kita lacak juga. Tracing-nya kelihatan apakah sudah memadai atau tidak. Yang sudah di tracing apakah sudah dilakukan testing itu bisa terpantau dan kita lakukan laporan itu setiap hari, agar bisa di cek kapan saja,” tandasnya.(yis/hyt)

0 Komentar