Menurutnya popularitas dan elektabilitas Gubernur Jawa Barat tetap stabil meski konstelasi survei masih mendudukan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan dalam tiga besar Calon Presiden. “Kuantitas dan kualitas popularitas masing-masing, berimplikasi terhadap elektabilitas mereka,” tuturnya.
Dalam format pertanyaan semi terbuka dimana responden diberikan daftar 43 nama untuk dipilih dan boleh memilih nama lain di luar daftar Ganjar mendapat dukungan 18,1%, seimbang dengan Prabowo 17,6%; berikutnya Anies Baswedan 14,4%, Ridwan Kamil 3,9%, AHY 3,5%, Megawati 3,1%, Ahok 3% dan nama-nama lain di bawah 3%, dan yang belum tahu 13,7%.
“Kalau kita lihat tren setahun memang [Ridwan Kamil] stabil masuk lima besar lah yah. Itu kalau dllihat dari pertengahan tahun lalu konsisten di kisaran lima besar. Prabowo, Ganjar, Anies, RK,” katanya.
Baca Juga:Uu Ruzhanul: SmartTren Penyeimbang Wawasan Duniawi dan UkhrawiAtalia Saksikan KOAS di Pangandaran
Menurutnya moncernya tingkat kedisukaan publik pada Ridwan Kamil terbilang penting dipantau mengingat angkanya terbilang tinggi, karena bisa mengungguli Ganjar Pranowo sebesar 84 persen. Sirodjudin menilai popularitas RIdwan Kamil yang cukup tinggi di angka 65 persen menjadi modal kuat mengingat posisinya yang tidak ada di panggung nasional.
Jika tingkat popularitas dan kedisukaan tinggi, menurutnya maka bisa menentukan potensi dan tingkat elektabilitas Ridwan Kamil ke depan. “Karena orang logikanya begini, orang kenal dulu, setelah itu suka tau tidak, kalau suka paling mungkin untuk memilih ketika suka. Karena tidak mungkin orang harus suka dulu baru dipilih,” ujarnya.
Populasi survei SMRC ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84%.
Sebanyak 1027 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Waktu wawancara lapangan 13 – 20 Maret 2022. (*/nik)