Seorang Pendaki Asal Depok Meninggal Dunia di Gunung Gede Pangrango

Seorang Pendaki Asal Depok Meninggal Dunia di Gunung Gede Pangrango
ILUSTRASI PENGUNJUNG: Para pengunjung tengah berswafoto sebelum melakukan pendakian ke Taman Nasional Gunung Gede Panrango (TNGGP). (FOTO: dok)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Seorang pendaki asal Depok dikabarkan meninggal dunia saat akan melakukan turun gunung di Gunung Gede Pangrango pada Sabtu (12/3) pukul 15.00 Wib sore.

Kepala Bidang PTN Wilayah I Cianjur Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Diah Qurani membenarkan, satu orang pendaki berinisial DN (46) asal Depok meninggal dunia saat akan melakukan turun gunung.

“Iya benar, kejadiannya pada Sabtu (12/3) sore,” kata Diah Qurani saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin (14/3).

Baca Juga:Kebangkitan Ekonomi Kreatif Pasca Pandemi, Jabar Lakukan Hal IniRidwan Kamil Serahkan Air dan Tanah Jabar Dukung IKN Nusantara

Diah menjelaskan, kronologi awal mula kejadian DN bersama lima orang lainnya merupakan rombongan pendaki asal Depok yang naik gunung secara bolak-balik atau tidak melakukan nginap di puncak gunung.

“Jadi, rombongan ini pada saat sebelum kejadian di puncak gunung terlebih dahulu makan nasi uduk, sekitaran pukul 14.00 Wib rombongan turun namun cuaca saat itu hujan deras. Mungkin panik yang lima orang tersebut terbagi menjadi dua bagian,” ujarnya.

Kemudian, ungkap Diah, dua orang diantaranya lebih dulu jalan ke bawah untuk pulang. Namun DN bersama dua orang lainnya di belakang.

“Yang tiga orang ini tidak menyadari kalau korban (DN) sudah tidak ada lagi jalan bareng. Setelah dipanggil beberapa kali korban tak kunjung menyapa, lalu rombongan lainnya kembali ke atas dan ternyata DN ditemukan terlentang tak jauh dari puncak gunung,” katanya.

Dikatakan Diah, korban yang meninggal tersebut diduga kelelahan. Pasalnya berdasarkan penuturan dari teman-teman groupnya saat melakukan turun gunung curah hujan lumayan lebat.

“Jadi, selain panik, saya yakin mungkin korban yang meninggal itu akibat dari kelelahan,” jelasnya.

Diah mengatakan, pengawasan terhadap pendaki terus dilakukan dan tentunya harus ada izin. “Saat naik dan turun, pendaki kami minta untuk melapor ke petugas pos resort,” tandasnya.(yis/hyt*)

0 Komentar