Cianjurekspres.net – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, mencatat belasan rumah rusak dan puluhan jiwa terdampak banjir bandang yang terjadi di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas pada Rabu (16/2). Bahkan dua orang mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Informasi yang dihimpun, banjir bandang yang terjadi malam hari akibat luapan anak sungai tersebut juga melenyapkan barang berharga lainnya milik warga mulai dari kendaraan, pipa air, keranda mesjid, serta merendam lahan perkebunan.
“Hasil pendataan kita ada 15 rumah yang rusak dengan jumlah jiwa 54 orang. Jalan di desa itu juga amblas bahkan jembatan akses utama warga setempat juga ambruk,” ujar Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Labis Wibowo, Kamis (17/2).
Baca Juga:Kajari Cianjur Sebut Tak Ada Perlakuan Khusus bagi WNA Tersangka Penyiraman Air KerasJembatan Penghubung Ambruk, Akses Jalan Alternatif Cianjur-Bandung Terputus
Menurutnya, untuk menghindari banjir susulan semua warga yang terdampak terpaksa diungsikan sementara ke tempat lebih aman seperti tetangganya maupun rumah kerabat mereka.
“Kita ungsikan, selain untuk keamanan juga barang warga belum bisa dipakai akibat banjir. Tapi hari ini (kemarin, red) kita lakukan pembersihan yang dipimpin langsung kepala BPBD,” kata Rudi.
Selain itu sambung Rudi, pos penjagaan di tempat tersebut juga roboh dan menimpa dua orang yang langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
“Lukanya lumayan serius. Korban bernama Syarifudin (security Lembah Pinus), dan Zidan (Karyawan Lembah Pinus). Tapi korban sudah membaik,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ciloto, Marwan, mengaku, telah melakukan musyawarah dan mufakat dengan pengelola hotel serta pelaku usaha lainnya yang di tempat tersebut agar memberikan bantuan logistik untuk mendukung kegiatan gotong royong kegiatan pembersihan dan evakuasi akibat banjir.
“Saat ini yang dibutuhkan warga adalah alat kebersihan untuk membersihkan lumpur, pipa air, semen dan pasir untuk membentengi pinggiran sungai” ucapnya.
“Terkait jalan amblas dan jembatan yang roboh sekarang masih bisa digunakan, karena hanya sebagian,” tandasnya.(mg1/hyt*)