Cianjurekspres.net – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meraih penghargaan di bidang investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Rabu (16/2).
Penghargaan ini didapat atas capaian realisasi investasi sepanjang 2021. Jawa Barat nomor satu dengan nilai investasi sebesar Rp136,1 triliun mengalahkan DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Penghargaan diserahkan langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang diwakili Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum, didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara di Jakarta, Rabu (16/2).
Baca Juga:Omset Turun Imbas Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu-Tempe di Cianjur Pilih Kurangi UkuranNelayan dan Petani di Cianjur Deklarasi Dukungan Gus Muhaimin Iskandar Capres 2024
Noneng mengatakan, penghargaan yang diraih ini sangat membanggakan bagi Jawa Barat. Penghargaan ini menunjukkan investasi di Jawa Barat menguntungkan. Sehingga selalu menjadi tujuan investasi para penanam modal dalam negeri maupung asing.
Noneng membeberkan beberapa faktor utama alasan Jawa Barat menguntungkan para investor. Pertama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil merupakan sosok tokoh nasional yang proaktif. “Sebagai pimpinan ia serius untuk ikut menciptakan iklim investasi yang kondusif,” katanya.
Kedua, posisi Jawa Barat sebagai destinasi utama investasi juga didudukung oleh keberadaan infrastruktur yang memadai. Kondisi ini menurut Noneng membuat investor merasa dimudahkan. “Sehingga, para investor tidak mengeluarkan biaya tinggi,” tuturnya.
“Ketiga, soal tenaga kerjanya, penduduknya banyak, banyak perguruan tinggi berkualitas ini yang menyebabkan produktivitas tenaga kerja di Jabar tinggi,” tambahnya.
Noneng juga menilai pelayanan investasi yang prima oleh provinsi dan kabupaten/kota membuat investor mendapatkan berbagai kemudahan. Tak heran, jika Kabupaten Bekasi juga memperoleh penghargaan yang sama dari BKPM RI. “Kabupaten Bekasi nomor satu, Karawang posisi kelima,” tuturnya.
Noneng berharap penghargaan ini bisa menambah motivasi ASN di lapangan untuk meningkatkan pelayanan. Hal ini mengingat tingginya target investasi yang dibebankan pusat pada 2022 mencapai Rp170 triliun.