Cianjurekspres.net – Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Cianjur, Beni Irawan, mengatakan, siap mengepung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, jika ambulans desa tidak diperbolehkan bawa pasien atau jenazah dari RSUD.
Beni mengatakan, hal ini menyusul banyak keluhan dari para kades di Kabupaten Cianjur adanya kabar terkait larangan ambulans desa membawa pasien atau jenazah dari RSUD Cianjur.
“Saya tidak akan segan-segan untuk mengepung RSUD Cianjur, apa maksudnya ambulans desa tidak diperbolehkan membawa jenazah dari rumah sakit,” kata Beni, Jumat, (11/2/2022).
Baca Juga:Soal Kans Jadi Capres di 2024, Ridwan Kamil: Tidak ada kata tidak siapProtes Omicron
Menurutnya, untuk apa fungsinya kalau memang selama ini ambulans desa yang notabene untuk membantu warganya yang memang tengah kesulitan dan butuh pertolongan ambulans.
“Untuk kami para kades di Cianjur ini punya mobil ambulans, kalau memang tidak diperbolehkan bawa warganya sendiri yang notabene memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” jelasnya.
Dalam waktu dekat ini, jelas Beni, pihaknya akan segera membuat laporan pemberitahuan ke instansi Polres dan Kesbangpol Cianjur adanya larangan dari RSUD Cianjur.
“Kasihan dong masyarakat harus dibebankan atau membayar Ambulance ke RSUD Cianjur, jadi apa fungsinya Ambulance siaga desa kalau begitu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Instalasi Ambulans RSUD Sayang Cianjur, Edi, mengatakan, pada saat pasien yang meninggal di RSUD Cianjur maka diharuskan menggunakan ambulancs dari rumah sakit.
“Perlu diketahui, bahwa fungsi ambulans itu ada beberapa kriteria yakni ada ambulans dan mobil jenazah. Kaitannya dengan yang sekarang ini ramai diperbincangkan memang sesuai dengan instruksi pimpinan rumah sakit,” katanya.
Edi mengatakan, ambulans memang bisa membawa dan menjemput pasien jika ada warganya yang dirawat di rumah sakit. Sedangkan mobil jenazah memang khusus untuk membawa jenazah.
Baca Juga:BP Mektan Aplikasikan Mesin Rice Transpalanter, Sukseskan Program IP 400Wabup Cianjur Sidak Jaringan Pipa PDAM, Temukan 15 Titik Kebocoran
“Disaat kondisi saat ini, tentunya harus diketahui untuk menjadi perhatian masyarakat. Bahwa untuk mencegah terjadinya penyebaran atau hal yang tak diinginkan maka sebaiknya harus menggunakan mobil jenazah,” jelasnya.