Miliki Tugas Buka Lapangan Pekerjaan Seluas-luasnya di Jabar, Ridwan Kamil Sebut Salah Satunya Petani Milenial

Miliki Tugas Buka Lapangan Pekerjaan Seluas-luasnya di Jabar, Ridwan Kamil Sebut Salah Satunya Petani Milenial
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat mengunjungi lokasi pertanian para Petani Milenial Jamur Tiram di Komplek Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Sukabumi, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Kamis (10/1).
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menegaskan, bahwa dirinya memiliki tugas membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya yang dilahirkan melalui berbagai kolaborasi. Salah satunya petani milenial jamur tiram.

Hal tersebut diutarakan Ridwan Kamil saat mengunjungi lokasi pertanian para Petani Milenial Jamur Tiram di Komplek Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Sukabumi, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Kamis (10/1).

“Bahwa untuk bisa hidup yang baik tak harus selalu hijrah ke kota, asal punya tanah di desa dengan skill digital kita bisa jualany dimana saja. Salah satu contohnya yang dilakukan oleh para petani milenial, ini” ungkap Ridwan Kamil dilansir dari Sukabumi Ekspres.

Baca Juga:Lepas Keberangkatan Tim Sepakbola Wartawan Jawa Barat ke Solo, Ridwan Kamil: Mudah-mudahan bisa juaraSoal Kabar Ambulans Desa Tak Diperbolehkan Bawa Jenazah dari RSUD Cianjur, Begini Reaksi Apdesi

Ridwan Kamil mengatakan, para petani jamur tiram yang didominasi para anak anak muda ini berpenghasilan Rp4 juta sampai Rp5 juta perbulannya. Atau Setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) suatu pekerjaan di kota.

“Jadi ini suatu potensi yang cukup baik untuk bisa dijadikan sebagai peluang usaha,” kata dia.

Artinya, tambah Kang Emil sapaan akrabnya, apa yang sudah dilakukan oleh para petani milenial jamur tiram ini dapat dijadikan sebagai contoh buat siapapun. “Mereka bisa sukses di usia muda dengan bisnis seperti ini,” katanya.

Sementara salah seorang Petani Jamur Tiram, Surya, menuturkan, awal mula menggeluti segmen usaha jamur tiram yaitu dengan banyaknya kebutuhan konsumsi jamur tiram khususnya di wilayah Sukabumi.

“Waktu kita maping di lapangan, kebutuhan jamur khusus di sukabumi perhari bisa mencapai Satu Ton. Dilihat dari peluang itu, maka lahirlah suatu usaha yang rasionebel dan memungkinkan untuk di jalankan.

Landasan itulah kenapa dia memilih jamur tiram, karena adanya ketersediaan market yang cukup luar biasa.

“Adapun untuk saat ini, hasil panen yang bisa kami dapat setiap harinya hanya baru bisa mencapai 100 sampai 150 kg. Jumlah ini masih jauh dari kebutuhan market yang mencapai 1 Ton per harinya,” jelas dia.

0 Komentar